Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Overpass Jalan Tol Manado Bitung Ambruk, Dosen Arsitektur: Harus Ada Quality Control

Dwars Soukotta menganalisa faktor yang menyebabkan konstruksi bangunan, khususnya jalan dan jembatan bisa runtuh seperti kasus di overpas

Penulis: Finneke | Editor: Aldi Ponge
KOLASE TRIBUNMANADO/ANDREAS RUAUW/ISTIMEWA
Lokasi overpas ambruk di Jalan Tol Manado Minut dan Dwars Soukotta 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ambruknya konstruksi bangunan overpass di Jalan Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara pada Selasa (18/4/2018) siang mendapat perhatian semua pihak. 

Dosen Arsitektur Universitas Prisma Manado, Dwars Soukotta ST MArs menganalisa faktor yang menyebabkan konstruksi bangunan, khususnya jalan dan jembatan bisa runtuh seperti kasus di overpass tol Manado - Bitung.

Baca: Analisa Dosen Fakultas Teknik Unsrat Terkait Ambruknya Overpass di Jalan Tol Manado-Bitung

Baca: Overpass di Jalan Tol Manado Bitung Runtuh, Wagub Tegaskan Harus Ada yang Tanggung Jawab

Menurutnya ada beberapa faktor penyebab dalam kasus serupa. Diantaranya, tidak terkontrol dengan baik dan benar tentang pemasangan bekesting atau cetakan sementara untuk menahan beton selama mengecor material beton. Semua sisi tak terikat dengan benar.

Selanjutnya tulangan atau anyaman pada struktur pada overpass tersebut tidak terikat dengan benar.

Baca: Berikut Penjelasan PT Wijaya Karya Terkait Insiden Pekerjaan Jalan Tol Manado-Bitung

Baca: Berikut Daftar Nama Korban Kecelakaan Kerja di Jalan Tol Manado Bitung

Sehingga kemampuan ikat atau daya pikul beban dengan konstruksi material pengecoran menjadi tidak stabil. Akhirnya beban menjadi bertambah terhadap daya topang bekesting.

Ia berkata, contohnya saja jika ada satu bidang yang tidak terikat kuat (pada bekesting) maka adonan material akan memberat ke sisi tersebut maka gaya beban akan terpusat ke sana.

Dwars Soukotta
Dwars Soukotta (KOLASE TRIBUNMANADO/ISTIMEWA)

Nah jika daya dukung bekesting melemah, maka secara otomatis akan merambat ke ikatan bekesting di sisi lainnya. Akhirnya jebol atau roboh.

"Jadi bekesting diikat dan ditopang oleh scaffolding. Nah kalau ini tidak dikontrol sampai dengan detik-detik proses pengecoran dan tidak diikat kuat, maka bisa ambruk. Ditambah dengan faktor lainnya," ucapnya.

Baca: Kontraktor PT Wika Diperiksa Polisi, Pengerjaan Proyek Dihentikan hingga Ada Hasil Pemeriksaan

Baca: Ambruknya Jembatan Jalan Tol, Korban Tewas Dibawa ke Blitar

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved