Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Daging Babi

Harga Daging Babi di Tomohon dan Sangihe, Masih Stabil hingga Turun Puluhan Ribu

Harga daging babi di Tomohon dan Sangihe, Sulut. Masih Stabil hingga turun puluhan ribu.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Tribun Manado-Petrick Sasauw/Eduard Tahulending
DAGING BABI - Stok daging babi yang dijual di Pasar Beriman Wilken Tomohon dan Pasar Towoe Sangihe. Info harga daging babi di Tomohon dan Sangihe, Sulut. Masih Stabil hingga turun puluhan ribu. 

Banyak penjual maupun pembeli berada di lokasi tersebut.

Sementara itu, harga daging babi di Pasar Towo'e Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara, mengalami penurunan cukup tajam dalam beberapa hari terakhir.

Dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp 140 ribu per kilogram, kini daging babi dijual dengan harga Rp 120 hingga Rp 115 ribu per kilogram per Jumat (14/11/2025).

Penurunan ini cukup mengejutkan para pedagang karena biasanya harga daging babi cenderung stabil.

Selain daging babi, harga tulang babi juga terbilang turun. 

Jika sebelumnya dijual dengan harga lebih tinggi, kini tulang babi dilepas dengan harga Rp 85 hingga Rp 80 ribu per kilogram. 

Kondisi ini membuat beberapa pedagang harus menyesuaikan kembali strategi penjualan agar tetap bisa mendapatkan keuntungan.

Salah satu penjual daging babi di Tahuna, Rangga Horimu, mengungkapkan bahwa turunnya harga tergantung harga jualnya peternak.

Menurutnya, meski stok daging tersedia dan pasokan diambil langsung dari Tahuna, penjualan tetap tidak menunjukkan peningkatan.

 “Stok ada terus, tapi pembelinya yang kurang,” ujarnya.

Rangga menjelaskan, beberapa hari terakhir, jumlah pelanggan yang datang ke tempat penjualan daging menurun drastis.

Ia menyebut, situasi ini berbeda dengan hari-hari normal, di mana permintaan terhadap daging babi biasanya cukup tinggi, terutama menjelang akhir pekan.

Para pedagang menduga bahwa daya beli masyarakat sedang melemah, sehingga kebutuhan protein seperti daging babi tidak lagi menjadi prioritas sebagian warga.

Kondisi ekonomi yang tidak menentu turut disebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya minat pembeli.

Para pedagang, termasuk Rangga Horimu, berharap agar kondisi pasar segera membaik dalam waktu dekat.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved