Bertemu Uskup Manado, Gubernur Sulut Kenang Pertemuan Pertama

“Mari kita tertib dalam merencanakan dan juga tertib dalam administrasi. Tentu masalah yang dihadapi tidak dapat ditangani semudah membalikkan telapak tangan,” ujar dia.

Uskup Rolly menceritakan juga pengalaman pelayanan di Keuskupan Manado dan peluang kerja sama yang mungkin bisa terjalin bersama pemerintah. 

“Gereja tentu harus berjalan berdampingan bersama pemerintah, demikian juga sebaliknya. Tentu dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Keuskupan Manado memang sangat luas. Maka sangat dibutuhkan dukungan pemerintah dari berbagai bidang. Misalnya dukungan untuk kegiatan-kegiatan Gereja Katolik yang akan datang,” kata Uskup Rolly. 

Dalam kesempatan itu, Uskup Rolly turut menyampaikan dukungan terhadap berbagai program pembangunan Pemerintah Provinsi Sulut yang berpihak pada rakyat kecil, serta harapan agar kerja sama lintas lembaga terus ditingkatkan.

“Kami siap mendukung langkah-langkah pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Gereja dan pemerintah memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik,” kata dia.

Pertemuan tersebut juga menyinggung berbagai isu sosial yang tengah dihadapi masyarakat, termasuk upaya menjaga kerukunan antarumat beragama yang selama ini menjadi ciri khas daerah Nyiur Melambai.

Gubernur Yulius menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus membuka ruang dialog dengan semua tokoh agama untuk memastikan pembangunan di Sulawesi Utara berjalan dengan semangat kebersamaan, toleransi, dan kasih 

Dalam kesempatan itu, Louis Schramm selaku Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Daerah Sulut I 2025 dan Ketua Harian Janny Kopalit meminta dukungan dari Gubernur bagi pelaksanaan Pesparani yang akan digelar pada 17 hingga 21 November 2025 mendatang.

Gubernur YSK menyatakan dukungannya bagi kegiatan tersebut dan memastikan hadir bila tidak ada agenda mendadak. (*)