Bertemu Uskup Manado, Gubernur Sulut Kenang Pertemuan Pertama

TRIBUNMANADO.COM, Manado - Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling mengenang kembali momen saat ia pertama kali bertandang ke Wisma Keuskupan Manado dan bertemu Uskup Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.

Kenangan itu ia sampaikan kembali bertemu Uskup Rolly di tempat yang sama pada Rabu (29/10/2025).

“Ini menjadi kali kedua saya duduk di kursi ini dan duduk bersama dengan Bapak Uskup. Kali pertama duduk di sini ketika saya mencalonkan diri menjadi Gubernur Sulut,” ujar YSK yang disambut tawa bersama mereka yang berada di ruangan itu. 

Gubernur Yulius tiba di Wisma Keuskupan, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Wenang Selatan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada pukul 15.35 Wita.

Sejumlah pejabat Pemprov Sulut turut mendampingi, di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulut Denny Mangala serta Kepala Bapenda Sulut June Silangen.

Kedatangan mereka disambut Uskup Rolly yang didampingi Kuria Keuskupan Manado, di antaranya Sekretaris RP Laurentius Paulus Pitoy MSC, Ekonom RD Yansen Dianomo Pr, dan Vikaris Yudisial RD Maxi Ignatius Manewus Pr.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Manado RD Hanny Mentang Pr.

Juga sejumlah tokoh umat Katolik di antaranya Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Sulut Louis Carl Schramm, Ketua Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado Edwin Kindangen dan Ketua Harian Panitia Pesparani Katolik Daerah Sulut I Janny Kopalit.

Uskup Rolly menyambut gembira kunjungan Gubernur dan jajaran.

“Saya senang karena Bapak sudah datang mengunjungi kami. Terima kasih juga sudah mendukung kegiatan Gereja Katolik selama ini khususnya di wilayah Sulut ini,” ujar Uskup.

Pertemuan selama hampir 2 jam itu berlangsung hangat, santai dan diselingi tawa bersama.

Gubernur YSK menceritakan perjalanan pemerintahannya serta tantangan-tantangan yang dihadapi pemerintah.

Ia menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada Uskup Rolly Untu atas peran besar Gereja Katolik dalam mendukung pembangunan di bidang sosial, pendidikan, dan kemanusiaan.

“Kami menyadari bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembentukan moral dan karakter masyarakat. Karena itu, sinergi dengan Gereja sangat penting dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas masyarakat Sulawesi Utara,” ujar Gubernur.

Gubernur mengatakan, pemerintah tentu mendengarkan semua masukan dari masyarakat tetapi perlu dipahami bahwa butuh proses untuk menyikapinya.