Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makan Bergizi Gratis

Ribuan Siswa Keracunan Program MBG, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Harus Jadi Evaluasi Serius

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah tengah menjadi sorotan.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
Rhendi Umar/Tribun Manado
TEGAS - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti saat berada di Kantor Gubernur Sulut, Jumat (26/9/2025). Ia menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program MBG, namun kasus keracunan harus menjadi bahan evaluasi serius. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah tengah menjadi sorotan.

Ribuan siswa di berbagai daerah dilaporkan mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Kasus keracunan ini terungkap dari hasil investigasi sejumlah dinas kesehatan di Bandung, Bogor, dan Tasikmalaya (Jawa Barat), serta Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Sumatera Selatan). 

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi berbagai bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, hingga jamur Candida tropicalis dalam makanan yang dikonsumsi para siswa.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua. Beberapa di antaranya bahkan mengaku trauma dan memilih melarang anak mereka menyantap makanan dari program MBG.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program MBG, namun kasus keracunan harus menjadi bahan evaluasi serius.

“Kami tegaskan bahwa program makanan bergizi merupakan program dari Badan Gizi Nasional. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah penerima manfaat dari program MBG tersebut,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Utara Jumat (26/9/2025).

Abdul Mu’ti mengatakan, program MBG sejalan dengan Tujuh Kebiasaan Indonesia Hebat, salah satunya adalah kebiasaan makan sehat dan bergizi. 

Namun ia tak menampik bahwa adanya kasus keracunan harus menjadi perhatian semua pihak.

“Kami berharap, kejadian ini bisa menjadi input penting bagi Badan Gizi Nasional untuk melakukan evaluasi. Kami pun sudah berkoordinasi untuk mencari solusi dan perbaikan agar kasus seperti ini tidak terulang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menyebut pihaknya telah menggelar rapat tingkat eselon I untuk membahas langkah-langkah perbaikan pelaksanaan MBG

Dalam waktu dekat, ia menyebut akan ada rapat lintas kementerian setelah Presiden kembali dari kunjungan luar negeri.

“Biasanya kalau membahas hal seperti ini, akan melibatkan kementerian terkait, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan yang menjadi penerima manfaat terbesar dari MBG,” jelasnya.

Pemerintah berharap, melalui evaluasi menyeluruh dan koordinasi lintas sektor, program Makan Bergizi Gratis tetap dapat berjalan sesuai tujuan awalnya: meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia tanpa mengorbankan keselamatan dan kesehatan mereka. (Ren)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved