Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makan Bergizi Gratis

Gelombang Keracunan Massal Bayangi Program MBG: Data BGN 4.711 Kasus, JPPI Temukan 6.452 Kasus 

Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025, telah terjadi 4.711 kasus keracunan akibat konsumsi menu MBG.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
KERACUNAN MBG - Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025, telah terjadi 4.711 kasus keracunan akibat konsumsi menu MBG. Gelombang Keracunan Massal Bayangi Program MBG: Data BGN 4.711 Kasus, JPPI Temukan 6.452 Kasus  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan tajam setelah gelombang kasus keracunan massal terus terjadi di berbagai daerah.

Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025, telah terjadi 4.711 kasus keracunan akibat konsumsi menu MBG.

Dari jumlah itu, kasus terbanyak ditemukan di wilayah Pulau Jawa.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Makanan yang Diduga jadi Penyebab Keracunan MBG di SDN 12 Benua Kayong Ketapang

Rinciannya, Wilayah I mencatat 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III sebanyak 824 kasus.

Sementara itu, data terpisah dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan angka yang lebih tinggi.

Hingga 21 September 2025, tercatat ada 6.452 kasus keracunan MBG, dengan lonjakan 1.092 kasus baru hanya dalam sepekan terakhir.

Perbedaan data ini menambah sorotan publik terhadap efektivitas pengawasan serta kualitas pelaksanaan program MBG yang semestinya menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat.

"Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Dalam konferensi pers tersebut, Dadan menyampaikan bahwa kasus keracunan disebabkan sejumlah hal, mulai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru, belum terbiasa memasak dalam porsi besar, hingga mengganti supplier bahan baku.

Oleh karenanya, Dadan meminta mitra dapur umum lebih hati-hati. Ia pun menyesalkan kejadian yang masih terjadi, padahal menargetkan nol kasus KLB.

Berikut 4.711 kasus keracunan MBG sejak Januari hingga 22 September 2025 menurut BGN:

Wilayah 1

  • 18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungkupang Sumatera Selatan. Jumlah korban 8 orang.
  • 5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayani Mulya Sumatera Selatan. Jumlah korban 172 orang.
  • 22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Hilir, Riau. Jumlah korban 28 orang.
  • 26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasukan Mataram Baru, Lampung. Jumlah korban 27 orang.
  • 27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Sakti Lemeu Pit, Bengkulu. Jumlah korban 467 orang.
  • 29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung. Jumlah korban 503 orang.
  • 2 September 2025: SPPG Menang Raya Pedamanran. Jumlah korban 76 orang.

Wilayah 2

  • 14 Januari 2025, SPPG Indramayu Sindang Kenanga. Jumlah korban, 6 orang.
  • 16 Januari 2025, SPPG Khusus Kab. Sukoharjo. Jumlah korban 40 Orang.
  • 19 Februari 2025, SPPG Pandeglang Menes. Jumlah korban 480 orang.
  • 14 April 2025, SPPG YAYASAN AL IBRIZ, Kab. Batang. Jumlah korban 28 Orang.
  • 21 April 2025, SPPG Limbangansari, Cianjur. Jumlah korban 254 Orang
  • 21 April 2025, SPPG khusus Karanganyar. Jumlah korban 9 Orang
  • 23 April 2025, SPPG Sleman 1. Jumlah korban 31 orang
  • 28 April 2025, Sleman Berbah Sendangtirto. Jumlah korban 30 orang.
  • 30 April 2025, SPPG Coblong, Kota Bandung. Jumlah korban 320 Orang
  • 1 Mei 2025, SPPG Manggungjaya, Tasikmalaya. Jumlah korban 38 Orang
  • 6 Mei 2025 SPPG, Tanah Sareal Sukadamai. Jumlah korban 223 Orang
  • 29 Juli 2025 SPPG Cangkringan, Jumlah korban 38 Orang
  • 31 Juli 2025, SPPG Kuningan Cilimus. Jumlah korban 35 Orang
  • 31 juli 2025 SPPG, Kulon Progo Wates. Jumlah korban 305 Orang
  • 6 Agustus 2025, SPPG Sukabumi Cilodong, Jumlah korban 15 Orang
  • 12 Agustus 2025, SPPG Sragen, Gemolong. Jumlah korban 196 orang.
  • 13 Agustus 2025, SPPG Sleman, Mlati. Jumlah korban 157 Orang
  • 14 Agustus 2025, SPPG Karawang, Malajaya. Jumlah korban 82 Orang
  • 22 Agustus 2025, SPPG Indramayu, Gabuswetan. Jumlah korban 2 Orang
  • 26 Agustus 2025, SPPG Sleman, Berbah, Jogotirto. Jumlah korban 137 Orang
  • 29 Agustus 2025, SPPG Kalibata. Jumlah korban 3 Orang
  • 2 September 2025, SPPG Serang. Jumlah korban 6 Orang
  • 8 September 2025, SPPG Khusus Koja, Jakarta. Jumlah korban 14 Orang
  • 9 September 2025, SPPG Pamekasan, Tlakan. Jumlah korban 8 Orang
  • 11 September, 2025 SPPG Wonogiri, Wonokarto. Jumlah korban 131 Orang
  • 17 September 2025, SPPG Garut, Kadunggora. Jumlah korban 14 Orang
  • 17 September 2025, SPPG Jatis, Lamongan. Jumlah korban 14 Orang

Wilayah 3

  • 13 Januari 2025: SPPG Nunukan Selatan. Jumlah korban 90 orang.
  • 24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Caile 2. Jumlah korban 4 orang.
  • 27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kepulauan Minasatene. Jumlah korban 7 orang.
  • 23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia. Jumlah korban 7 orang.
  • 22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang, Kelapa Lima Oesapa Barat. Jumlah korban 140 orang.
  • 23 Juli 2025: SPPF Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada. Jumlah korban 65 orang.
  • 30 Juli 2025: SPPG Manokwari, Manokwari Barat Padarni I. Jumlah korban 6 orang.
  • 28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatura Utara. Jumlah korban 20 orang.
  • 3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya. Jumlah korban 9 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Sumbawa Empang, Bungaeja 2. Jumlah korban 106 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung. Jumlah korban 339 orang.

Versi JPPI

JPPI mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menghentikan sementara dan mengevaluasi total program MBG.

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji menegaskan, langkah itu perlu segera diambil menyusul lonjakan kasus keracunan massal yang menimpa ribuan pelajar di berbagai daerah.

“Presiden butuh nunggu korban sampai berapa banyak lagi untuk bisa dievaluasi secara serius? Atau nunggu harus ada nyawa yang melayang? Ini angkanya ribuan, bahkan seminggu terakhir naik seribu lebih,” kata Ubaid.

Berdasarkan data JPPI, per 14 September 2025 tercatat 5.360 kasus keracunan akibat MBG.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved