Unsrat
Unsrat Gelar Pelatihan Story Telling Berbasis Augmented Reality di Minut, Untuk Anak Usia Prasekolah
Kegiatan pelatihan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi,Dan Pengabdian Masyarakat (Drtpm) Ditjen Diktiristek
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Pendidikan seks pada anak usia prasekolah adalah salah satu upaya untuk mencegah kekerasan seksual pada anak.
Anak prasekolah adalah anak yang berada pada usia sekitar 3 hingga 6 tahun, masa yang penting untuk perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional.
Periode ini sering disebut sebagai "masa keemasan" (golden age) karena terjadinya perkembangan yang sangat pesat dan menjadi pondasi bagi masa depan anak, di mana mereka mulai belajar berinteraksi di lingkungan sosial yang lebih luas dan melatih kemampuan mandiri.
Baca juga: Inovasi Mahasiswa Unsrat Manado Atasi Masalah Air Bersih Sanitasi Desa Wisata Pulau Derawan Kaltim
Keterlibatan guru dan orang tua memiliki peran penting dalam melakukan pendidikan seks pada anak.
Terkait itu, Tim kegiatan dari Universitas Sam Ratulangi ( Unsrat) yang beranggotakan Septriani Renteng, Juwita Moreen Toar dari Program Studi Ilmu Keperawatan dan Henry Valentino Florensius Kainde dari Program Studi Teknik Informatika mencoba meningkatkan peran orang tua dan guru dengan memberikan pelatihan kepada orang tua tentang story telling berbasis augmented reality.
Materi dalam kegiatan pelatihan yaitu konsep pendidikan seksual pada anak usia prasekolah, teknik story telling serta pengenalan augmented reality dalam pendidikan seks yang disampaikan oleh tim PKM dengan teknik ceramah, diskusi, dan demontrasi.
Kegiatan pelatihan dilakukan selama satu har di TK PAUD Sevenbafs yang berlokasi di Desa Kolongan, Kabupaten Minahasa Utara dengan peserta kegiatan yaitu orang tua murid dan guru.
Kegiatan pelatihan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi,Dan Pengabdian Masyarakat (Drtpm) Ditjen Diktiristek dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Ketua tim, Ns Septriani Renteng mengungkapkan pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan guru tentang pendidikan seks dan pemanfaatan augmented reality dalam pendidikan seks yang sudah dikembangkan oleh tim.
"Terlaksananya kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari guru dan orang tua karena dapat membantu dalam melaksanakan peran pendidikan seks pada anak usia prasekolah," jelas Septriani, Kamis (11/9/2025).
Septriani beharap kegiatan bisa memberikan pengetahuan kepada para guru dan orangtua agar bisa memberikan edukasi kepada anak-anak.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Daftar Nama 8 Guru Besar yang Baru Dilantik di Unsrat Manado |
![]() |
---|
Kukuhkan 8 Guru Besar Unsrat Manado, Berty Sompie Sebut Ilmu Pengetahuan Harus Bermanfaat |
![]() |
---|
Unsrat Manado Kukuhkan 8 Guru Besar, Sampaikan Orasi Ilmiah di Auditorium |
![]() |
---|
Riset Kolaboratif FKM Unsrat dan Swiss TPH, Dorong Kebijakan Publik Lebih Pro-Lansia di Talaud |
![]() |
---|
Turnamen Catur Perdana FIB Unsrat Manado: Momen Cari Bakat dan Bangkitkan Semangat Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.