Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Unsrat

Riset Kolaboratif FKM Unsrat dan Swiss TPH, Dorong Kebijakan Publik Lebih Pro-Lansia di Talaud

Riset kolaboratif antara FKM Unsrat dan Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH) dari Basel University, Swiss, menunjukkan hasil postif

Dok Pribadi
Riset kolaboratif antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (FKM Unsrat) dan Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH) dari Basel University 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO — Riset kolaboratif antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (FKM Unsrat) dan Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH) dari Basel University, Swiss, mulai menunjukkan hasil positif. 

Penelitian yang difokuskan pada kesehatan dan kesejahteraan sosial lansia di wilayah Kepulauan Talaud ini dinilai berjalan efektif.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi berbagai persoalan kesehatan dan sosial yang dialami kelompok lansia di daerah kepulauan tersebut. 

Hasil riset akan dijadikan rujukan strategis dalam menyusun rekomendasi kebijakan publik yang berpihak kepada lansia, baik di tingkat daerah maupun provinsi Sulawesi Utara.

Riset Swiss TPH dan Unsrat
Riset kolaboratif antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (FKM Unsrat) dan Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH) dari Basel University

Menurut tim peneliti, keberadaan lansia tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Mereka merupakan bagian penting dalam sistem sosial yang membantu menjaga keseimbangan masyarakat dan mewariskan nilai-nilai kehidupan kepada generasi mendatang.

“Pemerintah perlu memberi perhatian serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan lansia. Ini bukan sekadar soal pelayanan kesehatan, tapi juga penghormatan terhadap mereka sebagai penjaga nilai-nilai kehidupan dan keluarga,” ungkap salah satu perwakilan tim peneliti.

Penelitian ini juga menekankan bahwa penghormatan terhadap kaum lansia harus mendapat porsi dalam kebijakan strategis. 

Dalam konteks daerah kepulauan seperti Talaud, pendekatan yang digunakan pun harus relevan dengan kondisi geografis dan sosial budaya setempat.

Riset lintas negara ini diharapkan dapat memicu lahirnya kebijakan yang lebih inklusif, utamanya bagi kelompok rentan seperti lansia, serta mendorong kualitas hidup masyarakat di perbatasan semakin meningkat. (Pet)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved