Kasus Pembunuhan di Sangihe
Fakta-Fakta Paman Aniaya Ponakan hingga Tewas di Sangihe: Korban Ditikam dengan Pisau Dapur
Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu, 14 September 2025, pukul 16.00 WITA, di rumah keluarga mereka.
Penulis: Eduard Joanly Tahulending | Editor: Rizali Posumah
Ia yang baru pulang dari pantai, melihat kejadian itu melalui jendela kamar.
Korban dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Korban langsung dibawa ke RS Liun Kendage Tahuna pada pukul 16.15 WITA, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Pada pukul 18.33 WITA, tim medis menyatakan Nokverson meninggal dunia akibat dua luka tusukan.
Motif pembunuhan adalah sakit hati
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sangihe, Iptu Stefi Sumolang, S.H., motif utama penikaman adalah sakit hati karena pelaku sering mendapat hinaan dan makian dari korban, terutama saat korban dalam kondisi mabuk.
Pelaku dijerat pasal pembunuhan.
Iptu Stefi Sumolang menyatakan, "Pelaku sudah kami amankan dan dijerat dengan pasal pembunuhan sesuai KUHP."
Dirinya mengimbau masyarakat agar bijak dalam mengonsumsi minuman keras, karena sering kali tindak pidana berawal dari pengaruh miras.
Kesaksian Anak Korban
Saksi NT menceritakan, awalnya ia dan ayahnya (korban) sama-sama pulang ke rumah.
Tiba di rumah mereka menerima sebuah paket.
Korban kemudian masuk ke kamar belakang, sementara anaknya memeriksa paket di ruang depan.
Saat itu, pelaku terlihat menutup pintu rumah dan membawa ayahnya ke bagian belakang rumah.
Sekitar 10 menit kemudian, ia mendengar seperti orang mengeruk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.