Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pekerja Migran

Mau Kerja di Luar Negeri? Ini Kebutuhan Utama Harus Dimiliki, Tersedia 352.000 Lowongan

Menurut Mukhtarudin, Indonesia belum maksimal dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi permintaan itu.

Editor: Alpen Martinus
Tribun Pontianak
TENAGA KERJA: Ilustrasi TKI. Kebutuhan tenaga kerja di luar negeri mencapai 352.000, namun baru terisi 19 persen 

Ringkasan Berita:1.Sebab saat ini permintaan tenaga kerja di luar negeri baru terpenuhi 19 persen.
2.Menurut Mukhtarudin, Indonesia belum maksimal dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi permintaan itu.
3.Untuk memenuhi permintaan itu, Indonesia harus menyiapkan SDM yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai kebutuhan tiap negara.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengangguran di Indonesia tergolong cukup banyak.

Tapi nyatanya lapangan pekerjaan sangat melimpah, khususnya di luar negeri.

Sehingga WNI yang ingin bekerja dapat dengan leluasa memilih pekerjaan yang diinginkan.

Baca juga: Polsek Bandara Manado Gagalkan Keberangkatan 3 Pekerja Migran Ilegal, Tujuan Thailand dan Kamboja

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menjelaskan, ada satu hal yang paling penting jika ingin bekerja di luar negeri.

Pekerja migran Indonesia (PMI), adalah sebutan bagi setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.

Istilah ini menggantikan istilah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja wanita (TKW), yang saat ini sering dikonotasikan dengan pekerja kasar dan pekerja rumah tangga.

Sebab saat ini permintaan tenaga kerja di luar negeri baru terpenuhi 19 persen.

Menurut Mukhtarudin, Indonesia belum maksimal dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi permintaan itu.

"Jadi sebenarnya banyak, demand tinggi, sekarang saja ada 352.000 lowongan luar negeri, baru 19 persen yang kita bisa penuhi dari 100 persen. Masih ada 80 persen lagi," kata Mukhtarudin di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).

"Tinggal kita harus menyiapkan sumber dari manusianya, dari sisi supply-nya," paparnya.

Untuk memenuhi permintaan itu, Indonesia harus menyiapkan SDM yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai kebutuhan tiap negara.

"Butuh kemampuan bahasa, nah ini yang kita genjot sekarang. Dari demand itu, paling enggak 70-80 persen kita isi, ini kan baru 20 persen," kata dia.

Melalui program SMK Go Global yang menyiapkan pekerja untuk dikirim ke luar negeri, Mukhtarudin yakin angka pengangguran di dalam negeri dapat ditekan.

Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 500.000 pekerja akan dikirim ke luar negeri pada tahun 2026.

Pekerjaan para pekerja itu terdiri dari caregiver, welder atau juru las, hingga pekerja di sektor hospitality.

Dengan bekal keahlian yang dimiliki, para lulusan SMK memiliki peluang untuk bekerja lebih baik dan memperoleh gaji yang layak di luar negeri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved