Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Angka Kelahiran di Indonesia Menurun, Jumlah Lansia Kini Lampaui Balita

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa angka kelahiran di Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. 

Tribunnews.com/Jeprima
KRISIS PENDUDUK - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat berbincang dengan Tribun Network di kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (18/11/2024). Angka Kelahiran di Indonesia Menurun, Jumlah Lansia Kini Lampaui Balita 

Ringkasan Berita:
  • Angka kelahiran di Indonesia menurun tajam, sementara jumlah lansia meningkat pesat hingga melampaui jumlah balita di beberapa daerah.
  • Fenomena ini menandai pergeseran menuju masyarakat menua (aging population).
  • Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, meski kelahiran bayi masih mencapai sekitar 4,8 juta per tahun, trennya terus menurun.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Indonesia tengah menghadapi perubahan besar dalam struktur penduduknya. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, angka kelahiran nasional terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, sementara jumlah warga lanjut usia meningkat tajam.

Di sejumlah daerah, bahkan jumlah lansia kini sudah melampaui balita sebuah pergeseran demografis yang menjadi peringatan dini bagi masa depan tenaga kerja dan sistem kesehatan nasional.

Baca juga: Apa Itu Influenza A? Bukan Cuma Flu Biasa, Berikut Bahaya dan Cara Penanganannya

Fenomena ini, menurut Budi, menjadi tantangan besar bagi pemerintah, terutama dalam menyesuaikan arah kebijakan dan layanan kesehatan masyarakat yang selama ini lebih fokus pada ibu dan anak.

Jumlah kelahiran setara satu negara Singapura

Menkes menggambarkan, jumlah kelahiran di Indonesia masih tergolong besar jika dibandingkan dengan negara kecil seperti Singapura.

“Di Indonesia kelahiran bayinya dalam setahun itu ada sekitar 4,8 juta per tahun, gambarannya seperti satu Singapura, karena mereka penduduknya 5 juta,” jelas Budi dalam acara Peresmian Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).

Namun, di balik angka yang tampak besar itu, tren kelahiran justru terus menurun. 

Jika pada masa Orde Baru populasi balita sangat tinggi hingga mendorong pembangunan posyandu dan puskesmas di berbagai daerah, kini situasinya berbalik.

“Padahal populasi balita di Indonesia dulu zamannya Pak Harto itu tinggi, makanya banyak dibuat posyandu dan puskesmas karena fokus kesehatannya pada ibu dan anak,” jelasnya.

Penurunan angka kelahiran ini menjadi tanda bahwa keluarga muda di Indonesia kini cenderung menunda memiliki anak atau memilih memiliki jumlah anak yang lebih sedikit dibanding generasi sebelumnya.

Populasi lansia kini lebih banyak dibandingkan balita

Melansir dari situs Ayo Sehat Kemenkes, Indonesia resmi memasuki fase masyarakat menua (aging population) sejak tahun 2021. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sekitar 12 persen atau sekitar 29 juta penduduk Indonesia saat ini tergolong lansia. Angka tersebut diperkirakan terus naik dan mencapai sekitar 20 persen pada tahun 2045.

Budi menyoroti, perubahan struktur penduduk ini terlihat nyata di beberapa daerah besar, terutama di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Yogyakarta.

“Namun, yang terjadi di Indonesia, misalnya di Jakarta itu sudah lebih banyak lansia daripada balita. Di Yogyakarta apalagi, angka lansianya juga lebih tinggi,” kata dia.

Fenomena ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang bergerak menuju masyarakat dengan populasi menua atau aging population. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved