Profil Tokoh
Sosok Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAD TNI yang Sempat Dimarahi Provos karena Pakai Sandal Jepit
Sebelum menjadi sosok berpengaruh di TNI, siapa sangka ternyata Jenderal Maruli Simanjuntak pernah dimarahi Provost.
Ringkasan Berita:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok Jenderal Maruli Simanjuntak.
Jenderal Maruli Simanjuntak adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Tugas KSAD adalah memimpin TNI Angkatan Darat dalam pembinaan kekuatan dan kesiapan operasional, membantu Panglima TNI dalam menyusun kebijakan pengembangan postur dan strategi, serta membantu Panglima dalam penggunaan komponen pertahanan negara sesuai kebutuhan Angkatan Darat.
Sebelum menjadi sosok berpengaruh di TNI, siapa sangka ternyata Jenderal Maruli Simanjuntak pernah dimarahi Provost.
Provost (biasanya diucapkan "provo" dalam konteks ini ) adalah polisi militer (MP) yang tugasnya hanya melakukan pemolisian di dalam angkatan bersenjata suatu negara, berbeda dengan tugas gendarmerie di dalam penduduk sipil.
Penyebabnya karena ia memakai sandal jepit saat mendaftar jadi TNI.
Saat mendaftar TNI, menantu dari Luhut Binsar Pandjaitan tersebut mengira bahwa dirinya hanya menaruh persayaratan pendaftaran.
Menurut Maruli, kejadian itu terjadi karena ketidaktahuannya tentang prosedur pendaftaran pada saat itu.
"Saya daftar (TNI), saya pikir hanya nge-drop persyaratan, ya udah pakai sandal saja," kata Maruli, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (27/10/2025).
"Ternyata dimarahin sama Provost, dibilangin 'kenapa ke kantor pakai sandal?'" imbuhnya.
Jenderal bintang empat ini menjelaskan bahwa pada masa itu informasi mengenai prosedur pendaftaran TNI masih terbatas dibandingkan sekarang. Saat ini, kata Maruli, calon pendaftar bisa dengan mudah mendapatkan informasi sebelum mendaftar.
Maruli juga menekankan bahwa latar belakang keluarga TNI bukanlah syarat untuk bergabung. Ia sendiri bukan berasal dari keluarga militer; ayahnya adalah guru, sedangkan ibunya seorang perawat.
"Saya mengalami sendiri kok saya mendaftar tentara. Saya tidak tahu siapa-siapa. Bapak saya guru, ibu saya perawat," ujarnya.
"Teman-teman saya juga banyak yang dari kampung-kampung masuk sampai Akademi Militer," tambahnya.
Jenderal Maruli meminta calon prajurit untuk tidak takut bersaing dengan mereka yang memiliki latar belakang keluarga militer. Ia menegaskan, untuk menjadi anggota TNI AD tidak perlu orang dalam dan tidak perlu membayar.
| Sosok Braien Waworuntu, Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulut yang Dicopot dari Jabatannya: Publik Menilai |
|
|---|
| Sosok Wahyu Ferdian, Bupati Jadi Sorotan Usai Viral WNA Israel Punya KTP Cianjur: Sudah Kita Dicek |
|
|---|
| Sosok Bripka Teguh Sutrisno, Polisi yang Dipecat karena 6 Bulan Tak Masuk Kantor |
|
|---|
| Sosok Tatje Toli, Pala Singkil 1 Lingkungan 2 Manado yang Berpengalaman di Pendidikan dan Pelayanan |
|
|---|
| Jejak Karier Komandan Puspenerbad TNI AD Mayjen TNI Zainuddin |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.