Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa
Akhirnya Terungkap Penyebab Purbaya dan Luhut Tak Tegur Sapa di Sidang Kabinet, Ternyata karena Ini
Diketahui Purbaya dan Luhut Binsar Pandjaitan duduk berdekatan saat sidang kabinet paripurna tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral kabar Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terlibat perang dingin.
Kabar ini beredar pasca keduanya tak saling bertegur sapa saat menghadiri sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Purbaya Yudhi adalah Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani.
Ia merupakan Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung yang melanjutkan pendidikannya di Purdue University, AS dan meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi.
Karier profesionalnya bermula sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-994).
Kemudian pada tahun 2000-2005, ia berpindah karier ke dunia riset ekonomi sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute.
Pada 2006-2008 ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa Securities.
Kemudian, Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013), serta anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) pada 2013–2015.
Purbaya juga mengawali karier politik dan pemerintahan sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian pada era 2010-2014, dan juga menjadi Anggota Komite Ekonomi Nasional.
Pada 2015, ia menjabat sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden.
Kemudian Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam pada 2015-2016.
Selanjutnya, Purbaya dipercaya sebagai Wakil Ketua Satgas Debottlenecking (Pokja IV) dan Staf Khusus bidang Ekonomi Kemenko Maritim (2016–2020), kemudian menjadi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi (2018–2020).
Purbaya diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Keputusan Presiden RI No.58/M Tahun 2020.
Ia resmi menjabat sebagai Ketua Dewas LPS mulai 3 September 2020.
Jabatan tersebut mempertegas perannya sebagai penjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Selain itu ia juga sempat menjabat sebagai komisaris di holding BUMN Pertambangan PT Inalum (Persero).
Purbaya Yudhi dilantik Presiden Prabowo sejak 8 September 2025.
Meski terbilang baru menjabat jadi Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa sudah berani melawan pihak-pihak yang terkenal memiliki power di negeri ini.
Sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025, Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa menampilkan gaya kepemimpinan yang tegas, berani, dan tak ragu menentang tokoh besar di kabinet seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia.
Kini terbaru keduanya dikabarkan terlibat perang dingin, diketahui keduanya duduk berdekatan saat sidang kabinet paripurna yang digelar Senin kemarin.
Purbaya dan Luhut duduk di antara Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg RI Prasetyo Hadi.
Sementara itu, Luhut hanya sempat berbicara dengan Mensesneg Prasetyo Hadi.
Menanggapi hal tersebut, Menkeu Purabaya membantah dirinya enggan berbicara dengan luhut.
Adapun alasan Purbaya tak bertegur sapa lantaran posisi duduknya tidak memungkinkan untuk berbicara dengan pensiunan Jenderal TNI tersebut.
"Kan jauh berapa kursi, masa (panggil) 'Pak Luhut, Pak Luhut'," ucap Purbaya melansir dari Tribunnews.com, Senin (20/10/2025).
Ia mengatakan hubungannya dengan Luhut dalam kondisi baik meskipun saat ini ada perbedaan pandangan mengenai pemakaian uang negara.
"Tapi baik hubungan saya sama dia, nggak ada masalah," jelasnya.
Tolak Permintaan Luhut Terkait Pemakaian Uang Negara
Isu keretakan hubungan keduanya bermula lantaran Purbaya kerap menolak permintaan Luhut terkait pemakaian uang negara.
Pertama, Purbaya menolak permintaan membangun family office memakai anggaran APBN.
Adapun Family Office merupakan proyek yang sudah diupayakan Luhut sejak lama.
Usulan itu sudah ia ajukan sejak menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era Presiden Jokowi.
Selain menolak Family Office, Purbaya juga menolak usulan Luhut mengenai suntikan dana kepada Indonesia Investment Authority (INA) Rp 50 triliun per tahun.
Lalu, Luhut juga sempat mengingatkan Purbaya tidak mengambil dana Badan Gizi Nasional (BGN) yang tidak terserap.
Namun, usulan itu tak digubris Purbaya dan tetap memberikan tenggat waktu kepada BGN untuk segera menyerap anggaran.
Luhut dulunya pimpinan Purbaya
Purbaya diketahui memiliki rekam jejak panjang sebagai mantan anak buah Luhut di berbagai lembaga pemerintahan.
Karier Purbaya bersama Luhut dimulai sejak tahun 2014. Di Kantor Staf Presiden (KSP), ia menjabat sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis dari April hingga September 2015, saat Luhut menjabat sebagai Kepala KSP.
Ketika Luhut diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Purbaya turut diboyong dan dipercaya sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi dari November 2015 hingga Juli 2016, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Luhut di kementerian tersebut.
Tak berhenti di situ, saat Luhut berpindah ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Purbaya kembali mengikuti jejaknya.
Ia menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi dari Juli 2016 hingga Mei 2018.
Melihat rekam jejak dan pengalaman panjang Purbaya dalam bidang ekonomi serta kedekatannya dengan berbagai kebijakan strategis nasional
Luhut menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prabowo yang memilih Purbaya sebagai Menteri Keuangan.
Menurutnya, Purbaya adalah sosok yang tepat untuk mengemban tugas penting tersebut.
"Pak Purbaya orang baik, saya kira punya pengalaman yang bagus," kata Luhut melansir dari Wartakotalive.com, Rabu (10/9/2025).
Karena itu, Luhut meminta masyarakat melihat kinerja Purbaya seiring berjalannya waktu setelah pelantikan ini.
Ia yakin, Purbaya mampu berbuat banyak bagi ekonomi nasional dengan kemampuan dan pengalamannya untuk memenuhi target Presiden RI Prabowo Subianto.
"Tapi, saya yakin Pak Purbaya akan bisa berbuat banyak untuk membantu keinginan Bapak Presiden dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lapangan kerja," kata dia.
(*/ Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
| Detik-detik Ajudan Minta Wartawan Sudahi Wawancarai Purbaya Yudhi, Menkeu: Ngapain Nyuruh Gue Pulang |
|
|---|
| Sosok Yudo Sadewa, Anak Menteri Purbaya yang Kembali Disorot, Kini Minta Agar Orang-orang Tak Kaget |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Hubungan Menkeu Purbaya Sadewa dan Luhut Pandjaitan, Tak Saling Sapa |
|
|---|
| Beredar Kabar Purbaya dan Luhut Tak Saling Sapa Saat Sidang Kabinet, Ternyata Begini Posisi Duduknya |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Sosok Power di Belakang Menkeu Purbaya, Pantas Tak Gentar Hadapi Luhut dan Bahlil |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.