Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ponpes Al Khoziny Ambruk

Daftar Identitas 53 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Teridentifikasi

Tim DVI Polda Jatim masih melakukan identifikasi terhadap korban Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Jatim/Surya
AMBRUK - Foto bangunan tiga lantai ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur (kiri). Petugas gabungan melakukan upaya evakuasi terhadap korban, Selasa 30 Oktober 2025 (kanan). Daftar 53 korban yang sudah berhasil terindetifikasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tim DVI Polda Jatim masih melakukan identifikasi terhadap korban Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk dua pekan lalu.

Identifikasi Korban Bencana, atau DVI, adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi korban dari insiden massal, baik yang disebabkan oleh manusia maupun alam.

Mereka hampir menuntaskan tugas identifikasi.

Baca juga: Evakuasi Korban Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ditutup, Total 67 Santri Meninggal Dunia

Hingga saat ini tercatat sudah ada 53 jenazah korban yang sudah terungkap identitasnya.

Masih ada sekitar 14 kantong jenazah lagi yang belum diidentifikasi isinya.

Jumlah tersebut diperoleh setelah dua jenazah korban berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya pada Minggu (12/10/2025) malam. 

Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Mertoyoso atau Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim adalah sebuah rumah sakit milik Kepolisian Daerah Jawa Timur yang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Rumah sakit ini beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 116 Surabaya berdekatan dengan Kantor Polda Jatim. Rumah sakit ini diresmikan pada tahun 1933

Keduanya merupakan santri asal Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur dengan identitas sebagai berikut:

  1. Kantong jenazah bernomor PM RSB B-025 teridentifikasi melalui DNA dan medis, cocok dengan nomor AM-003, sebagai Achmad Haikal Fadil Alfatih, laki-laki, 12 tahun, beralamat Dusun Timur Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan. 
  2. Kantong jenazah bernomor PM RSB B-047 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti (barang kepemilikan), cocok dengan nomor AM-059, sebagai Syamsul Arifin, laki-laki, 18 tahun, beralamat Dusun Badang, Tlagah, Galis, Bangkalan.

Saat ini, masih ada 14 kantong jenazah yang sedang diteliti oleh petugas forensik Tim DVI RS Bhayangkara, terdiri dari 11 kantong jenazah utuh dan tiga kantong body part. 

Diketahui, bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo runtuh dan menimpa para santri saat sedang melakukan salat asar, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban Ponpes Al Khoziny dilakukan selama sembilan hari, hingga akhirnya resmi ditutup pada Selasa (7/10/2025) siang.

Setelah operasi SAR rampung, total tercatat ada 171 orang korban, dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body parts atau potongan tubuh).

Pencocokan DNA

Untuk kantong jenazah yang masih tersisa, proses identifikasinya dilakukan dengan menggunakan metode pencocokan DNA (deoxyribonucleic acid), sebagaimana disampaikan oleh Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved