Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bjorka Ditangkap

Akhirnya Terungkap, Hacker Bjorka Ternyata Anak Tunggal hingga Jadi Tulang Punggung Keluarga

Ternyata, ia merupakan anak tunggal yang sudah yatim piatu. Meski begitu, ia menjadi tulang punggung dan menanggung kebutuhan keluarganya.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
DITANGKAP - Akhirnya Terungkap, Hacker Bjorka Ternyata Anak Tunggal hingga Jadi Tulang Punggung Keluarga. Ternyata, ia merupakan anak tunggal yang sudah yatim piatu. Meski begitu, ia menjadi tulang punggung dan menanggung kebutuhan keluarganya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok di balik akun kontroversial Bjorka yang sempat menghebohkan jagat maya dengan aksi peretasan akhirnya terungkap.

Alih-alih seorang jenius teknologi, polisi justru mengungkap fakta mengejutkan.

Pemilik akun itu ternyata seorang pemuda pengangguran berusia 23 tahun asal Jawa Barat, yang bahkan tidak menamatkan sekolah.

Polda Metro Jaya melalui Subdit IV Direktorat Reserse Siber menangkap pria berinisial WFT, pemilik akun X @bjorkanesiaaa, karena diduga terlibat dalam pembobolan 4,9 juta data nasabah sebuah bank swasta nasional.

Baca juga: Sosok Hacker Bjorka yang Ditangkap Polisi di Minahasa, Ternyata Tak Lulus Sekolah dan Pengangguran

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut, WFT mempelajari teknologi informasi secara otodidak lewat internet.

Namun, keterampilannya justru digunakan untuk aktivitas ilegal.

Kini, WFT harus menghadapi proses hukum dengan ancaman pidana sesuai UU ITE dan perbankan.

“Tersangka dengan inisial WFT, laki-laki, usia 22 tahun,” ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli information and technology (IT).

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian dalam kesempatan yang sama.

“Jadi, dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” tambah dia.

Beraksi sendiri

Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon memastikan bahwa WFT beraksi seorang diri di rumahnya tanpa bantuan orang lain saat melancarkan aksinya.

“Ya, sehari-hari dia tidak ada pekerjaan, jadi memang setiap hari hanya di depan komputer. Dia sudah lama sekali dari 2020, dia sudah mulai mengenal dan mempelajari komunitas dark web, dark forum,” ungkap Herman.

“Dari situlah pelan-pelan dia mulai mempelajari bagaimana mencari uang di dunia dark web, di dunia komputer. Ya, itu saja,” tambah dia.

Berdasarkan hasil penelusuran, WFT menjual data di dark web dengan nilai puluhan juta rupiah. Namun, itu tergantung dengan kesepakatan pelaku dan pembeli.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved