Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makan Bergizi Gratis

Menkeu Purbaya Sadewa Ancam Tarik Anggaran MBG, Ini Alasan Utamanya

Jika anggaran MBG tidak diserap dengan baik, Purbaya sudah terang-terangan menyatakan akan mengurangi jatah dana MBG tersebut. 

Editor: Alpen Martinus
kompas.com
MBG - Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan yang baru, menggantikan Sri Mulyani. Seperti diketahui Presiden Prabowo Subianto, Senin (8/9/2025) sore. Purbaya brencana akan menarik anggaran MBG jika tidak terserap dengan baik. 

Ringkasan Berita:1.Jika anggaran MBG tidak diserap dengan baik, Purbaya sudah terang-terangan menyatakan akan mengurangi jatah dana MBG tersebut. 
 
2.Menurut Ray, pernyataan Purbaya ini justru bisa memengaruhi relasi dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
 
3.Adapun target program MBG pada 2026 dapat memberi makan kepada 82,9 juta penerima manfaat.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum lama menjadi Menteri Keuangan (Menkeu), namun kiprah Purbaya Yudhi Sadewa sudah banyak menuai sorotan.

Purbaya Yudhi Sadewa adalah seorang Ekonom dan Insinyur Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 8 September 2025 di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dari 2020–2025.

Baca juga: Ditetapkan Pemerintah, Berikut Daftar 9 Proyek Strategis Nasional yang Baru, Ada Sekolah hingga MBG

Kebijakan yang ia ambil kerap membuat pihak yang terdampak garuk kepala.

Satu di antaranya soal rencananya menarik atau mengurangi anggaran program makan bergizi gratis (MBG).

Itu akan terjadi jika penyerapannya tidak maksimal.

Meski baru rencana, namun sudah mendapat berbagai tanggapan.

Di antaranya datang dari pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti.

MBG merupakan program unggulan sekaligus prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang diluncurkan pada awal Januari 2025.

Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah dan balita untuk mengatasi stunting, dengan target 20 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.

Program ini dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN), melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sentral untuk memproduksi dan mendistribusikan makanan. 

Namun, dalam pelaksanaannya selama hampir 10 bulan terakhir, program MBG diwarnai sederet kontroversi, seperti maraknya kasus keracunan di berbagai daerah dan anggaran jumbo.

Diketahui, alokasi dana untuk MBG dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 adalah Rp71 triliun dengan total 19,47 juta penerima manfaat.

Namun, serapan anggaran MBG tahun ini masih terbilang rendah.

Dari pagu Rp71 triliun, realisasi anggaran MBG per 3 Oktober 2025 baru mencapai 34 persen atau sebesar Rp21,64 triliun.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved