Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Kacab Bank

Akhirnya Terungkap Mohamad Pradipta Kacab Bank BUMN Melawan Sebelum Tewas, Tolak Lakukan Hal Ini

Pengungkapan ini semakin memperjelas motif dan modus operandi pelaku dalam aksi kriminal yang menimpa Ilham Pradipta.

Editor: Alpen Martinus
Kolase via TribunJakarta.com
TERSANGKA - Kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN libatkan beberapa klaster, 16 orang jadi tersangka. Korban sempat melawan sebelum ditemukan tewas. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang sebuah bank BUMN jelas terungkap.

Kepala cabang bank, atau branch manager, adalah seorang eksekutif yang bertanggung jawab penuh atas operasional dan kinerja sebuah kantor cabang bank.

Posisinya setara dengan pimpinan di tingkat cabang dan bertugas sebagai perpanjangan tangan kantor pusat di wilayah tersebut. 

Baca juga: Akhirnya Terungkap Peran Oknum TNI dalam Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta

Kepala cabang mengelola semua aspek di dalam cabang, mulai dari tim karyawan, layanan nasabah, hingga pencapaian target penjualan.

Mereka memainkan peran penting dalam memastikan cabang berjalan efisien dan menguntungkan

Ada 15 orang yang ditangkap dengan peran masing-masing.

Fakta-fakta baru terkait kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang sebuah bank BUMN, terungkap dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2025).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang mayoritas modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsung dari kekayaan negara yang dipisahkan.

BUMN berperan penting dalam perekonomian nasional dengan menyediakan barang dan jasa, membuka lapangan kerja, serta menjadi sumber pendapatan bagi negara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, membeberkan bahwa para tersangka awalnya berencana membawa korban ke sebuah rumah aman atau safe house.

Di lokasi tersebut, korban akan dipaksa untuk melakukan pemindahan rekening dormant ke rekening penampungan milik para pelaku.

Rencana ini menunjukkan tingkat perencanaan yang matang dalam kasus yang sempat menghebohkan publik tersebut.

Pengungkapan ini semakin memperjelas motif dan modus operandi pelaku dalam aksi kriminal yang menimpa Ilham Pradipta.

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak aktif karena tidak ada transaksi keluar (debet) maupun masuk (kredit) oleh nasabah selama periode tertentu, biasanya 6 bulan hingga 1 tahun, kecuali transaksi otomatis bank seperti biaya administrasi atau bunga.

Untuk melancarkan aksinya, C alias Ken bahkan sudah menyediakan tim IT.

Kombes Wira menjelaskan pemindahan rekening dormant tersebut berawal dari otak perencana C alias Ken dan DH, kedua tersangka merupakan aktor intelektual.

Dalam bahasa polisi, ada empat klaster yang memainkan perannya masing-masing yakni klaster otak perencana, klaster penculikan, klaster penganiayaan, dan klaster pengintaian.

"Setelah korban berada di penguasaan tim JP, N, U, dan D, untuk menunggu tim penjemput yang dipersiapkan oleh C alias K, yang rencananya akan dibawa ke safe house," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (16/9/2025).

Di safe house, Ilham Pradipta mulanya akan dipaksa menggunakan otoritasnya menguras rekening dormant.

Namun rencana tersebut gagal karena korban terus melakukan perlawanan dan tidak ada tim yang menjemput korban.

Korban mengalami kekerasan dari para tersangka klaster penculikan dan penganiayaan.

"Korban dibuang di daerah Serang Baru Kabupaten Bekasi dalam kondisi keadaan kaki maupun tangan dalam kondisi terikat dan mulut dalam kondisi dilakban," ujar Wira.

Ilham kemudian tewas karena mengalami gangguan pernapasan setelah dianiaya.

"Korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul pada leher yang menekan jalannya napas dan pembuluh nadi besar sehingga menyebabkan mati lemas," terang Wira.

Pihak kepolisian menunggu hasil pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui apakah ada racun dalam tubuh korban.

Diketahui, Ilham ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025).

Ilham diculik dari parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025) oleh tersangka EW alias Eras bersama rekan-rekannya menggunakan mobil Avanza warna putih.

Dari hasil pengungkapan polisi telah menetapkan 15 tersangka terbagi dalam klaster otak perencana (C alias Ken, DH, AA, JP), klaster penculikan (E, AT, RFH, JRS, dan EWB), klaster penganiayaan (JP, MU, dan DSG), dan klaster surveilance atau pengintai (AW, EWH, RS, dan AS).

Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 328 Ayat 3 KUHP tentang penculikan yang mengakibatkan kematian.

Dua tersangka lain yakni oknum prajurit TNI Serka N dan Kopda FH yang kini ditahan di Pomdam Jaya.

Masih ada satu tersangka lagi masih buron inisial EG yang berperan membuntuti korban.

(Tribunnewsmaker.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved