Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus HIV AIDS di Sulut

Penyintas HIV/AIDS Asal Minsel Ceritakan Pengalaman Bangkit dari Stigma

Ia tak merinci kapan awal mula mengetahui virus mematikan tersebut menjangkiti tubuhnya.

|
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/SURYA/PUR
HIV AIDS - Potret aksi massa menyuarakan tentang HIV AIDS. Simak cerita seorang Penderita HIV AIDS di Sulut. 

Ia bersyukur kini orang-orang di sekitarnya mulai memahami kondisinya dan tidak lagi menjauhinya.

“Puji Tuhan akhirnya orang-orang mengerti. Setidaknya tetangga-tetangga saya sudah paham dan tidak menjauhi saya lagi,” katanya.

CB menegaskan bahwa HIV tidak mudah menular, apalagi hanya melalui sentuhan atau percakapan biasa. 

Ia berharap masyarakat berhenti mendiskriminasi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan justru memberikan dukungan.

“HIV/AIDS ini tidak semudah itu menular, jadi tidak perlu takut. Justru bantulah ODHA, kuatkan mereka agar mental terjaga dan tetap memiliki masa depan,” tegasnya.

Saat ini CB masih rutin minum obat antiretroviral (ARV) dan tidak pernah melewatkan jadwal. 

Baca juga: Tak Terpengaruh Pendanaan Luar Negeri, Pendampingan Penyintas HIV/AIDS di Sulut Terus Berjalan

Baca juga: Uang Persembahan Ibadah Perayaan Natal 2025 Bakal Disumbangkan ke Palestina

Ia mengaku kondisi kesehatannya stabil karena kepatuhan pengobatan.

"Kadang memang melelahkan minum obat terus, tapi anggap saja seperti minum suplemen. Tubuh akan terbiasa dan efek samping berkurang,” pesannya.

CB berharap kisahnya dapat memberi dorongan bagi para penyintas HIV/AIDS untuk tidak menyerah dan tetap mengejar cita-cita. 

“Kita harus tetap semangat menjalani hidup sampai nanti benar-benar dipanggil Yang Maha Kuasa,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved