Terekam CCTV dan Viral, Ini Daftar 8 Terduga Perkelahian Kelompok di Manado yang Ditangkap Polisi

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tim Resmob Polda Sulawesi Utara (Sulut) berhasil meringkus delapan orang terduga pelaku perkelahian antarkelompok menggunakan senjata tajam (sajam) di Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

Resmob adalah singkatan dari Reserse Mobil.

Ini adalah unit khusus di dalam kepolisian Indonesia yang memiliki tugas utama untuk menangani kejahatan jalanan dan kejahatan berat lainnya.

Penindakan Tim Resmob bergerak cepat dan fleksibel, biasanya dengan menggunakan kendaraan.

Penangkapan terhadap para terduga pelaku dilakukan pada Sabtu (04/10/2025) di bawah pimpinan Wakatim Resmob, Ipda Rivo Wowiling.

Para terduga pelaku yang diamankan terdiri dari delapan pria dengan inisial dan identitas sebagai berikut:

1. FL alias Fadly (22), warga Desa Koka Lingkungan I, Mapanget
2. ET alias Eman (33), warga Kelurahan Paniki Bawah, Mapanget
3. RL alias Revly (20), warga Perum Paniki Dua, Mapanget
4. AH alias Angga, warga Kelurahan Paniki
5. GLN alias Gabriel (24), warga Desa Koka, Mapanget
6. RK alias Rizky (18), warga Desa Koka, Mapanget
7. MU alias Marco (19), warga Desa Koka, Mapanget
8. JP alias Jey (24), warga Kelurahan Paniki Bawah, Mapanget

Setelah proses pengamanan, kedelapan individu yang diduga terlibat dalam aksi kriminal tersebut segera diserahkan ke Polsek Mapanget.

Mereka akan menjalani proses hukum lebih lanjut sesuai dengan Laporan Polisi yang telah ada.

Berawal dari Video Viral di Media Sosial

Aksi penyerangan ini sempat menggegerkan warga setelah video kejadiannya beredar luas di berbagai grup media sosial Facebook.

Peristiwa pengerusakan itu diketahui terjadi pada Minggu dini hari, 28 September 2025.

Menurut informasi yang dihimpun, sekelompok orang tak dikenal datang ke sebuah tempat makan keluarga di kawasan Mapanget menggunakan sepeda motor.

Kelompok penyerang ini tampak mempersenjatai diri dengan senjata tajam.

Saksi mata di lokasi, termasuk pemilik warung makan dan warga yang sedang berada di sana, langsung berhamburan masuk dalam rumah karena ketakutan. 

Para penyerang kemudian melampiaskan amarah dengan merusak meja dan kursi di tempat itu menggunakan sajam.

Hingga kini, motif di balik aksi penyerangan brutal ini masih belum diketahui secara pasti.