Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Hacker Bjorka Ditangkap

Pengakuan Mengejutkan Keluar dari Mulut Tetangga Bjorka Hacker Asal Manado: Biasanya Dibawa ke Dia

Bjorka asal Manado ini ditangkap oleh tim Resmob Polda Sulawesi Utara di Minahasa. Nama aslinya WFT alias Wahyu. 

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
(Dok. Humas Polda Sulut/Dok. KOMPAS.com-Foto: BAHARUDIN AL FARISI.
HACKER BJORKA DITANGKAP - Kolase foto Direktorat Kriminal Umum khususnya Tim Resmob Subdit Jatanras Polda Sulut memback up Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ) mengamankan seorang terduga pelaku Skimming (Pencurian Data). Hacker bernama Bjorka berinisial WFTM alias Wahyu, 23, warga Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengakuan mengejutkan keluar dari mulut tetangga WFT alias Wahyu (23).

Wahyu adalah sosok yang diduga sebagai peretas (hacker) dengan nama akun media sosial Bjorka.

Bjorka adalah pemuda berusia 23 tahun asal Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang ditangkap polisi.

Sosok Bjorka ini ditangkap di wilayah Minahasa pada Selasa (23/09/2025) oleh tim gabungan Direktorat Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara dan Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ).

Minahasa adalah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, tepatnya di wilayah utara Pulau Sulawesi dan merupakan bagian dari Semenanjung Minahasa.

Ibu kota Kabupaten Minahasa adalah Tondano. 

Bjorka diduga sebagai pelaku skimming (pencurian data) yang selama ini aktif di media sosial dengan nama Bjorka.

Skimming data adalah tindak kejahatan berupa pencurian informasi sensitif dari kartu debit atau kredit menggunakan perangkat khusus (skimmer) yang dipasang di mesin ATM atau EDC, atau melalui metode daring (e-skimming dan skimming web), untuk kemudian data tersebut disalahgunakan demi keuntungan pelaku, seperti menguras saldo rekening atau melakukan transaksi palsu. 

Sosok Bjorka pun disebut-sebut sebagai hacker.

Hacker adalah seorang ahli komputer dengan kemampuan pemrograman tinggi yang menggunakan pengetahuannya untuk menemukan dan mengatasi masalah teknis, sering kali dengan menyusup ke sistem komputer. 

Pelaku yang dikenal dengan akun Bjorka di media sosial ini, tak hanya mencuri data bank ternama, tapi juga mengancam akan membocorkannya ke publik.

Dari hasil pemeriksaan terungkap, Wahyu menjadikan skimming sebagai ladang kejahatan yang menghasilkan keuntungan besar.

Pengakuan Tetangga

Warga sekitar mengenalnya dengan panggilan Api.

“Kami di sini sering memanggilnya Api,” ujar seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.

Saat Tribun Manado menunjukkan foto dan video Wahyu saat ditangkap aparat, ia langsung mengenalinya.

“Ini sudah heboh sejak kemarin,” katanya.

Tetangga tersebut mengungkapkan bahwa Wahyu adalah seorang anak yatim. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia sejak ia masih kecil. Kini, ia tinggal bersama adiknya.

“Ia tidak lulus sekolah, tapi pintar,” lanjutnya.

HACKER BJORKA DITANGKAP - Direktorat Kriminal Umum khususnya Tim Resmob Subdit Jatanras Polda Sulut memback up Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ) mengamankan seorang terduga pelaku Skimming (Pencurian Data). Hacker bernama Bjorka berinisial WFTM alias Wahyu, 23, warga Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado. Pelaku diamankan di Wilayah Minahasa pada Selasa (23/09/2025).
HACKER BJORKA DITANGKAP - Direktorat Kriminal Umum khususnya Tim Resmob Subdit Jatanras Polda Sulut memback up Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ) mengamankan seorang terduga pelaku Skimming (Pencurian Data). Hacker bernama Bjorka berinisial WFTM alias Wahyu, 23, warga Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado. Pelaku diamankan di Wilayah Minahasa pada Selasa (23/09/2025). (Dok. Humas Polda Sulut/Dok. KOMPAS.com-Foto: BAHARUDIN AL FARISI)

Menurut warga, Wahyu sering dimintai tolong untuk memperbaiki ponsel yang diretas.

“Kalau ada ponsel warga yang dihack, biasanya dibawa ke dia. Langsung pulih dalam waktu singkat,” tutur tetangga tersebut.

Mereka juga menceritakan bahwa rumah Wahyu sangat sederhana, namun ia dikenal memiliki banyak uang.

“Kalau beli ayam Kentucky, bisa sampai satu ember lebih,” ucap warga lain.

Namun, ada sisi lain dari Wahyu yang membuat warga khawatir.

Ia disebut sering berperilaku aneh dan diduga kecanduan lem.

“Dia sering tidak tidur dan bertindak aneh,” tambahnya.

Dia diketahui memiliki hubungan dengan seorang wanita di Minahasa.

Warga menduga wanita tersebut yang sedang dikunjungi Wahyu saat ia ditangkap polisi.

Lurah Lawangirung, Djumiati Gue, mengaku sudah mengetahui kabar penangkapan Wahyu.

Sementara itu, Anita Thalib, Lurah Kelurahan Lawangirung Lingkungan 5, mengatakan bahwa ia memang mengenal Wahyu sebagai warganya, namun tak menyangka bahwa ia adalah sosok Bjorka, sebutan bagi hacker yang selama ini viral.

Lakukan Aksi Lebih dari Sekali

Aksinya tidak hanya dilakukan sekali.

"Terungkap juga bahwa perbuatan pelaku sudah berulang kali dia lakukan, di Bank berbeda lainnya sehingga dia memperoleh keuntungan mencapai US$9000," yang jika dikonversikan setara dengan ratusan juta Rupiah.

Modus yang digunakan WFTM alias Wahyu juga terbilang berani.

Ia menargetkan Bank-bank ternama, kemudian memanfaatkan akun media sosialnya untuk menjual dan mengancam.

"Pelaku mencurian data milik salah satu Bank ternama, kemudian Pelaku memperdagangkan data tersebut dengan cara memposting di akun Twitter miliknya bernama Bjorka," jelas sumber kepolisian.

Selain menjual data curian, pelaku juga melakukan pemerasan terhadap korban.

"Tak hanya itu, pelaku juga melakukan pengancaman kepada pihak Bank akan membocorkan ke publik data-data Bank tersebut," tambahnya.

Operasi penangkapan ini bermula dari permohonan back up dari Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ) kepada Tim Resmob Polda Sulut.

Permintaan tersebut didasarkan pada Laporan Polisi yang diterbitkan pada tanggal 17 April 2025 lalu, berkaitan dengan dugaan tindak pidana skimming.

Setelah menerima laporan, Tim gabungan ini melakukan pencarian keberadaan terduga pelaku.

Pelacakan digital dan fisik intensif akhirnya membuahkan hasil, tim berhasil mengetahui lokasi tempat tinggal pelaku di wilayah Minahasa.

Tim gabungan lantas bergerak menuju lokasi penangkapan.

Barang Bukti yang Disita

Saat penangkapan, polisi juga menyita sejumlah barang bukti digital yang diduga digunakan untuk melancarkan kejahatan.

Pemilik akun Tiwtter bernama Bjorka akhirnya diamankan.

4 unit handphone dan 1 unit tablet, ikut diamankan karena diduga digunakan untuk melakukan kejahatan.

Setelah diamankan, Tim kemudian membawa terduga pelaku ke Polda Sulut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan awal, pelaku langsung mengakui perbuatannya.

"Nah, dari keterangan terduga pelaku, benar mengakui perbuatannya," ujar sumber kepolisian.

Katim Resmob Kompol Frelly Sumampow membenarkan penangkapan tersebut.

“Sudah diamankan dan masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik PMJ,” singkatnya, Kamis (2/10/2025).

WFTM alias Wahyu saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk proses hukum lebih lanjut.

Bobol 4,9 Juta Data Bank Swasta

Adapun Bjorka yang sempat menggempatkan media sosial X kini ditangkap.

Bjorka alias WTF ditangkap atas kasus pembobolan 4,9 juta data nasabah sebuah bank swasta di Indonesia.

Pemilik akun media sosial X dengan username @bjorkanesiaaa kini ditangkap jajaran Subdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.

Pengangguran dan Bukan Ahli IT

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli Information Technology (IT).

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian dalam kesempatan yang sama.

“Jadi, dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” tambah dia.

 Saat melancarkan aksinya, Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon memastikan WFT beraksi seorang diri di rumahnya tanpa bantuan orang lain.

“Ya, sehari-hari dia tidak ada pekerjaan, jadi memang setiap hari hanya di depan komputer. Dia sudah lama sekali dari 2020, dia sudah mulai mengenal dan mempelajari komunitas dark web, dark forum,” ungkap Herman.

“Dari situlah pelan-pelan dia mulai mempelajari bagaimana mencari uang di dunia dark web, di dunia komputer. Ya, itu saja,” tambah dia.

Berdasarkan hasil penelusuran, WFT menjual data di dark web dengan nilai puluhan juta. 

Namun, itu tergantung dengan kesepakatan pelaku dan pembeli.

Hasil penjualan ini digunakan WFT untuk kebutuhan sehari-hari.

“Dari hasil tracing, dia gunakan untuk kebutuhan pribadi. Karena kan ternyata dia anak yatim piatu. Dia menghidupi semua keluarga. Dia anak tunggal, tapi dia menghidupi keluarga keluarga,” ujar Fian.

Namun, Fian tidak bisa memastikan, apakah WFT merupakan Bjorka yang memang sempat menghebohkan Indonesia atau tidak.

“Mungkin, jawabannya saya bisa jawab, mungkin. Apakah Bjorka 2020? Mungkin. Apakah dia Opposite 6890 yang dicari-cari? Mungkin,” kata Fian.

Fian menjelaskan, di dunia siber ada istilah everybody can be anybody. Oleh karena itu, polisi masih mendalami keterkaitannya.

“Kami perlu pendalaman lebih dalam lagi terkait dengan bukti-bukti yang kami temukan, baik itu data-datanya, jejak digitalnya, sehingga itu bisa kita formulasikan. Saya belum bisa menjawab 90 persen, tetapi kalau anda tanya sekarang, saya bisa jawab, mungkin,” ujar dia.

Penangkapan ini berdasarkan laporan polisi (LP) salah satu bank swasta dengan nomor LP / B / 2541 / IV / 2025 / SPKT / POLDA METRO JAYA, tertanggal 17 April 2025. (Art)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim

Artikel ini hasil kompilasi dari berita yang sudah tayang di Tribunmanado.co.id dan telah tayang di Tribun-Medan.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved