Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pahlawan Nasional

76 Tahun Gugurnya Robert Wolter Mongisidi: Diterjang 8 Peluru, Diantar 50 Ribu Orang ke Pemakaman

Pahlawan Nasional Republik Indonesia asal Manado Sulut Robert Wolter Mongisidi gugur pada 5 September 1949.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
PEMAKAMAN - Pemakaman Robert Wolter Mongisidi di Makassar, 6 September 1949. Pahlawan berdarah Bantik asal Manado, Sulawesi Utara ini gugur dalam usia 24 tahun. 

Menurut Niko, baju yang berlumur darah dan lobang peluru dibungkus dengan koran dan plastik dan ditanam dekat sumur.

"Andaikan itu masih ada, tentu bisa jadi bukti sejarah juga kan," ujarnya. 

Setelah itu dilaksanakan ibadah pelepasan oleh Pdt Soleman Undap.

"Kalau tidak salah, Pendeta Undap ini satu sekolah dengan Bote di Tomohon pada tahun 1942 hingga 1943," ujar Robby. 

Saat hendak dibawa ke ladang pekuburan, jenazah Bote telah dinanti puluhan ribu orang.

Kereta jenazah yang disiapkan tak jadi dipakai. 

"Perwakilan rakyat, pejuang bilang, kami masih sanggup untuk memikul Pahlawan kami," ujar Robby. 

Laporan media waktu itu, sedikitnya 50 ribu orang mengantar Bote ke pemakamaman.

Rute jenazah sepanjang 7 km dipenuhi orang yang datang memberi penghormatan terakhir kepada Sang Pahlawan. 

Peti jenazah Bote berbalut Bendera Merah Putih. 

"Kami keluarga di Manado dikirimi foto-foto dan surat kabar. Kami juga memang mendengar berita di RRI," katanya. 

Kata Robby, beberapa kisah lainnya ia dapatkan dari perbincangan dengan sejumlah saksi hidup beberapa waktu kemudian pasca-gugurnya sang kakak. 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Libur Maulid, Pertamina Sulawesi Tambah Stok 521.920 Tabung LPG 3 Kg

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved