Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo di Sulut

Sisi Lain Demo Koalisi Buruh di Manado: Berbagi Nasi Kuning dan Es Krim, Selfie dengan Aparat

"Torang bikin demo damai saja. Tidak perlu ribut apalagi rusuh seperti di daerah lain. Kita sudah sampaikan masukan, semoga diperhatikan,"

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Fernando Lumowa
AKSI DAMAI - Sebagian peserta demo Koalisi Masyarakat Buruh Sulawesi Utara di kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Selasa (2/9/2025). Mereka berbagi nasi kuning hingga es krim. 

Peserta demo dari lintas elemen berbaur, tidak ada sekat.

Mereka berbagi nasi kuning yang disiapkan koordinator aksi masing-masing elemen dan menikmatinya di bawah rindang pohon di tepi Jalan 17 Agustus. 

Di sisi lain, sebagian berkelompok menikmati es krim.

Yang punya uang lebih mentraktir es krim kawan buruh lainnya. 

Di sudut lain lagi, sebagia terlihat sibuk mengabadikan momen dengan foto-foto.

Baca juga: Chord Lagu Rindu - Denada - Kunci Gitar Am

Baca juga: Sosok Delpedro Marhaen, Aktivis HAM yang Jadi Tersangka Penghasutan Aksi Ricuh: Pernah Gugat Prabowo

Aparat dari Polresta Manado turut diajak berswafoto. 

"Torang bikin demo damai saja. Tidak perlu ribut apalagi rusuh seperti di daerah lain. Kita sudah sampaikan masukan, semoga diperhatikan," ujar Anes, salah satu demonstran. 

Koordinator Aksi Koalisi Masyarakat Buruh Sulut Tommy Sampelan mengungkapkan, pihaknya percaya aspirasi yang disampaikan akan jadi perhatian pemerintah daerah. 

"Kami berikan waktu. Jika tidak ditindaklanjuti, kami akan turun lagi berdemo," kata Sampelan. 

Sementara itu Ketua Federasi Serikat Pekerja Percetakan Penerbitan dan Media Informasi Sulut, Donald Lumintang mengungkapkan, pihaknya menggelar aksi damai. 

"Kita minta semua peserta demo untuk tetap dalam koridor demokrasi. Berdemo damai, membawa suasana sejuk. Jangan ada aksi rusuk dan bentrok dengan aparat," kata Lumintang. 

Adapun elemen aksi Koalisi Masyarakat Buruh Sulut yang berdemo adalah KSPSI; AGN Sulut, SBSI Sulut, KASBI Sulut, KSPN Sulut, Federasi Pariwisata KSPI Sulut, dan Ojol Manado

Berikut ini tuntutan Koalisi Masyarakat Buruh Sulawesi Utara: 

  1. Meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil tindakan tegas dan cepat dalam mengembalikan keamanan, ketertiban serta kondusivitas di tengah masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas secara transparan dan berkeadilan atas kematian sahabat buruh Affan Kurniawan, pengemudi ojek online.
  3. Meminta Polri untuk menindak tegas unjuk rasa anarkis dan tindakan vandalisme yang berujung pada pengrusakan fasilitas umum dan penjarahan.
  4. Meminta semua kelompok masyarakat untuk bersikap arif dan bijaksana serta tidak mempertentangkan apalagi membenturkan Polri/TNI dengan rakyat.
  5. Mendesak pihak penegak hukum Polri untuk mengusut tuntas dan transparan segala bentuk praktek korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan pengusaha yang telah menyengsarakan rakyat.
  6. Meminta pemerintah untuk membatalkan kebijakan pungutan dan pajak yang telah menambah beban pengeluaran dan menurunkan nilai penghasilan masyarakat.
  7. Meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk segera menstabilkan harga bahan pokok di pasaran yang telah menyusahkan rakyat serta tindak tegas para penimbun.
  8. Meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk membentuk Satgas PHK yang ditugaskan khusus oleh gubernur dalam mencermati adanya pemutusan kerja dan penutupan usaha.
  9. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk tangkap dan adili mafia tanah, mafia migas, mafia tambang serta mafia lainnya yang telah merusak perekonomian bangsa.
  10. Meminta Polda Sulawesi Utara untuk segera membentuk desk ketenagakerjaan yang dinilai berkeadilan dalam merespon kasus pidana perburuhan.
  11. Meminta Polda Sulawesi Utara untuk menindak tegas pengusaha nakal yang tidak membayar upah buruh sesuai aturan, merintangi pembentukan serikat pekerja di perusahaan serta mengabaikan hak-hak dasar kaum pekerja.
  12. Mendesak para legislator provinsi, kab/kota se-Sulut untuk mempertanggungjawabkan secara tertulis dan transparan atas kinerja sebagai wakil rakyat.
  13. Meminta Polda Sulawesi Utara untuk memberantas semua pungutan liar yang menghambat terciptanya iklim investasi dan kenaikan upah buruh.
  14. Mengimbau semua elemen masyarakat untuk bersama menciptakan Indonesia dan Sulawesi Utara damai serta tidak terpancing dengan upaya memecah belah persatuan dan kesatuan.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved