Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo di Sulut

Daftar 8 Kelompok Mahasiswa yang Ikut Demo di Kantor DPRD Sulut: HMI, Unsrat hingga PMKRI

Daftar kelompok mahasiswa yang ikut demo di Kantor DPRD Sulut pada Senin (1/9/2025. Ada 8 rombongan yang dihimpun TribunManado.co.id.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Tribunmanado.com/Fernando
MAHASISWA - Demo di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara, Jalan Raya Manado-Bitung, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (1/9/2025). Ada 8 kelompok/rombongan yang ikut demonstrasi/unjuk rasa tersebut, berdasarkan data yang dihimpun TribunManado.co.id. Mulai dari HMI, Unsrat, Unima hingga PMKRI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ribuan mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulut, Jalan Trans Sulawesi, Jalur Manado-Bitung, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (1/9/2025).

Pantauan TribunManado.co.id di lokasi unjuk rasa, mahasiswa yang melakukan unjuk rasa terdiri dari beberapa kelompok.

Ada dari Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Sulut (Amara). Mereka tiba lebih dahulu.

Tak lama kemudian tiba mahasiswa dari aliansi HMI.

Pada siang harinya tiba lagi gelombang mahasiswa dari UNIMA.

Kelompok mahasiswa ini memakai baju almamater masing-masing perguruan tinggi. 

UNJUK RASA - Suasana terkini di Kantor DPRD Sulawesi Utara sore ini Senin (1/9/2025). Massa aksi unjuk rasa memadati bagian depan kantor. (Arthur Rompis /Tribun Manado)
DEMO - Suasana terkini di Kantor DPRD Sulawesi Utara sore ini Senin (1/9/2025). Massa aksi unjuk rasa memadati bagian depan kantor. (Arthur Rompis /Tribun Manado) (Tribun Manado/Arthur Rompis)

Selengkapnya, berikut daftar kelompok mahasiswa yang ikut demo di Kantor DPRD Sulut pada Senin, 1 September 2025, dihimpun TribunManado.co.id :

- HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

- UNIMA (Universitas Negeri Manado)

- UNSRAT (Universitas Sam Ratulangi)

- UKIT (Universitas Kristen Indonesia Tomohon)

- PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

- KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia)

- IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama)

- PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia)

Anggota Amara terdiri dari berbagai elemen mahasiswa.

Mereka yang tiba paling duluan di lokasi demo berpenampilan dengan pita terikat di bagian lengan.

Beberapa kali terdengar seruan untuk tidak keluar dari barisan dan mewaspadai penyusup.

Suparyanto selaku pemimpin dari Amara mengatakan, massa Amara berjumlah sekira 700-an mahasiswa.

"Terdiri dari PMII, KAMI, IPNU, PMKRI, Unsrat, UKIT dan lainnya," kata dia.

Ungkap Suparyanto, pendemo membawakan sejumlah tuntutan.

Salah satunya audit dan tranparansi pendapatan anggota DPR RI hingga DPRD Kabupaten kota.

"Transformasi dan revitalisasi DPR," katanya.

Lanjut Suparyanto menyebut, demo yang dilakukan pihaknya bersifat damai. Mereka enggan disusupi.

"Untuk itu kami pasang tali dan di tiap lengan pendemo ada pita," katanya.

Pernyataan Ketua DPRD Sulut saat Temui Pendemo 

Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Andi Silangen menemui para pendemo elemen gabungan mahasiswa dan masyarakat. 

Demo aliansi mahasiswa dan masyarakat berlangsung di DPRD Sulawesi Utara, Senin (1/9/2025) siang. 

Andi Silangen menemui pendemo di depan gerbang kantor DPRD. Ia bersama Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie. 

Turut serta para anggota DPRD Sulawesi Utara lintas partai. 

Andi Silangen mengungkapkan, DPRD Sulawesi Utara siap menerima aspirasi. 

Ia bahkan mengajak para pendemo berdemo. Silangen pun memimpin doa. Ratusan pendemo pun turut berdoa. 

"Silahkan kalian menyampaikan aspirasi. Kami siap mendengar dan akan mengakomodir," kata Andi Silangen. 

Terjadi dialog antara perdemo, Fransiscus Silangen dan Kapolda. Pendemo menuntut mereka bisa masuk ke halaman gedung Deprov Sulut. 

Sementara, Silangen mengatakan, pihaknya dapat menerima perwakilan kelompok pendemo di ruangan paripurna. 

"Silahkan berembuk, perwakilan yang akan menyampaikan aspirasi kepada kami," kata politisi PDIP ini.

Orasi dari Mahasiswa

Perwakilan aliansi mahasiswa di Manado juga memberikan orasi.

Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membawa bendera berwarna hijau hitam saat demo di Kantor DPRD Sulut.

Dalam orasinya, salah seorang perwakilan mahasiswa menegaskan, aksi ini tidak bertujuan menciptakan kericuhan, melainkan sebagai bentuk tekanan moral kepada pemerintah pusat.

“Saya sampaikan aksi ini tidak mengharapkan chaos melainkan kita mengharapkan mengguncangkan pemerintah pusat. Kami ingin menuntut keadilan, karena saat ini pemerintah pusat membunuh rakyatnya sendiri,” seru salah satu orator.

Mereka menyebut aksi ini sebagai evaluasi terhadap kinerja pemerintah yang dinilai semakin menyulitkan rakyat.

“Hidup mahasiswa. Kita evaluasi pemerintah, sudah cukup negara kita menderita. Ini evaluasi karena penderitaan kita semua rakyat,” lanjutnya.

Selain menyuarakan kritik terhadap pemerintah pusat, massa aksi juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian.

“Kami kecewa dengan kinerja polisi. Polisi pelindas masyarakat,” ungkap salah satu peserta aksi, Senin (1/9/2025) siang. (Art/Ndo/Ren) 

-

Baca juga: Ketua DPRD Sulut Telah Tunggu Perwakilan Demo untuk Berdialog soal Aspirasi

 

 

 
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved