Berita Internasional
Ini Daftar Negara Siap Bayar Warga Asing untuk Tinggal, Akan Beri Uang Tunai hingga Rumah Gratis
Program semacam ini umumnya ditujukan untuk mengatasi penurunan populasi atau mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ringkasan Berita:
TRIBUNMANADO.CO.ID – Seperti yang diketahui beberapa wilayah di negara tertentu mulai kekurangan jumlah penduduk.
Kondisi tersebut terjadi akibat mayoritas warga lokalnya lanjut usia sementara angka kelahiran menurun.
Lantas terkait hal tersebut membuat sejumlah negara mengeluarkan penawaran menarik yang diharapkan membuat warga bersedia pindah ke sana.
Dengan menawarkan insentif uang tunai, rumah gratis, hingga keringanan pajak bagi siapa pun yang bersedia pindah dan menetap.
Program semacam ini umumnya ditujukan untuk mengatasi penurunan populasi atau mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Mengutip Tribunnews yang diambil dari Jagran Josh, berikut 10 negara yang siap membayar warga baru untuk tinggal di sana.
1. Chili
Chili menawarkan salah satu program menarik melalui inisiatif Start-Up Chile, yang menyediakan pendanaan bebas ekuitas hingga 80.000 dolar AS (Rp1,3 miliar) bagi para wirausahawan.
Program ini dirancang untuk menarik startup inovatif yang ingin mendirikan bisnis di Santiago.
Selain insentif finansial, peserta juga mendapatkan visa satu tahun, ideal bagi wirausahawan global yang ingin merambah pasar Amerika Latin.
Dukungan pemerintah mencakup tiga tahap (build, ignite, dan scale) yang membantu startup di setiap fase perkembangan.
2. Italia
Italia menyediakan berbagai program insentif regional, terutama di Molise, Sardinia, dan Calabria, yang menawarkan hingga 30.000 euro (Rp580 juta) bagi pendatang yang berinvestasi di properti atau memulai bisnis di desa terpencil.
Inisiatif lain adalah program rumah seharga 1 euro untuk merevitalisasi kota kecil yang ditinggalkan.
Penerima insentif wajib menetap selama sekitar tiga tahun dan menunjukkan bukti investasi nyata.
Italia juga membuka peluang pendanaan pendidikan melalui program Invest Your Talent, yang mendukung mahasiswa internasional untuk belajar dan bekerja di Italia.
3. Irlandia
Program Our Living Islands di Irlandia menyediakan hingga 84.000 euro (Rp1,6 miliar) bagi penduduk baru yang bersedia tinggal di pulau-pulau terpencil, termasuk insentif untuk merenovasi rumah tua.
Tujuan utamanya adalah melestarikan komunitas tradisional pulau dan mengatasi penurunan populasi.
Selain itu, para wirausahawan dapat mengakses pendanaan dan kredit pajak melalui program dukungan bagi perusahaan rintisan.
4. Spanyol
Spanyol memberikan insentif pindah, terutama ke desa-desa kecil yang mengalami penyusutan populasi.
Penduduk baru dapat menerima hibah relokasi sebesar 3.000 euro (Rp58 juta), ditambah bonus untuk setiap anak.
Wilayah seperti Asturias dan Griegos di Provinsi Teruel menjadi contoh daerah yang menawarkan program ini, dengan fokus menarik keluarga muda dan profesional di sektor pariwisata, pendidikan, dan pertanian.
5. Yunani
Yunani menawarkan akomodasi gratis, pembayaran bulanan sekitar 500 euro (Rp9,6 juta), dan bantuan usaha lokal bagi keluarga muda dan wirausahawan yang bersedia menetap di pulau-pulau kecil seperti Antikythera.
Program ini bertujuan menghidupkan kembali komunitas terpencil dan menarik penduduk baru untuk menetap di daerah yang sebelumnya terisolasi.
6. Jepang
Melalui inisiatif Akiya, Jepang mengatasi depopulasi desa dengan memberikan hingga 3 juta yen (Rp326 juta) kepada pembeli yang membeli dan merenovasi rumah kosong (akiya) di pedesaan.
Beberapa rumah bahkan ditawarkan secara gratis.
Pemerintah mendorong hunian jangka panjang dan pembukaan lapangan kerja baru agar desa-desa yang sepi kembali hidup.
7. Kanada
Kanada memiliki berbagai program imigrasi seperti Rural and Northern Immigration Pilot (RNIP) yang memberikan kemudahan visa dan keringanan pajak bagi pendatang yang pindah ke kota-kota kecil, seperti Sudbury atau Moose Jaw.
Lulusan universitas di Saskatchewan juga dapat menerima hingga 15.000 dolar Kanada (Rp178 juta) sebagai insentif.
Program ini berfokus pada mengatasi kekurangan tenaga kerja di daerah terpencil dan membantu integrasi penduduk baru ke komunitas lokal.
8. Swiss
Kota Albinen di Swiss menawarkan hibah sebesar 25.000 dolar AS (Rp415 juta) bagi warga berusia di bawah 45 tahun yang bersedia pindah dan tinggal setidaknya selama 10 tahun.
Keluarga menerima tambahan dana untuk setiap anak.
Albinen tengah berjuang melawan penurunan populasi, dan program ini menjadi cara kreatif untuk menarik penduduk muda dan menjaga vitalitas ekonomi lokal.
9. Korea Selatan
Korea Selatan memberikan dukungan relokasi melalui berbagai kesempatan kerja, termasuk program pengajaran bahasa Inggris dan kursus profesional.
Negara ini juga menyederhanakan proses visa bagi tenaga kerja terampil, terutama dari Eropa dan Amerika Serikat.
Selain menawarkan teknologi canggih dan standar hidup tinggi, Korea Selatan dikenal memiliki biaya hidup yang relatif terjangkau dibanding negara maju lainnya di Asia Timur.
10. Mauritius
Pemerintah Mauritius menawarkan insentif startup sebesar 20.000 Rupee Mauritius (Rp 7,2 juta) bagi wirausahawan yang mempresentasikan ide bisnis layak kepada komite penilai.
Pulau ini dikenal dengan keindahan alam, iklim tropis, dan lingkungan multikulturalnya.
Dengan sistem pendidikan dan layanan kesehatan yang baik, Mauritius menjadi tujuan menarik bagi mereka yang mencari kehidupan damai namun stabil secara ekonomi di kawasan Samudra Hindia.
10 Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Pindah ke Luar Negeri
Pindah ke luar negeri membutuhkan persiapan yang matang.
Mengutip situs edukasi English First, berikut 10 hal penting yang perlu dilakukan sebelum memutuskan pindah ke luar negeri.
1. Teliti Destinasi
Belum yakin ke mana akan pergi? Mulailah dengan meneliti segala hal tentang negara tujuan Anda.
Pelajari budaya, gaya hidup masyarakat, makanan, tempat menarik, keajaiban alam, dan tentu saja, bahasanya.
Jika Anda belum bisa berbahasa lokal, rencanakan untuk mengikuti kursus pengantar bahasa sebelum berangkat. Dengan memahami dasar bahasa dan budaya, Anda akan merasa jauh lebih percaya diri saat tiba di negara baru.
2. Ketahui Pilihan Visa
Setiap negara memiliki aturan visa yang berbeda. Pelajari jenis visa yang paling sesuai, apakah untuk belajar, bekerja, atau sekadar tinggal sementara.
Pahami juga proses perpanjangan visa: Apakah bisa dilakukan dari dalam negara tujuan, atau harus kembali ke negara asal?
Mengetahui hal ini sejak awal akan membantu Anda menghindari perubahan rencana mendadak di kemudian hari.
3. Siapkan dan Hemat Uang Sebanyak Mungkin
Pindah ke luar negeri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Buatlah daftar pengeluaran utama dan mulai menabung sejak dini.
4. Simpan Salinan Dokumen Penting
Pastikan Anda memiliki salinan digital dan fisik dari semua dokumen penting seperti paspor, akta kelahiran, ijazah, asuransi, dan catatan kesehatan.
Simpan dokumen tersebut di layanan cloud dan berikan salinannya kepada anggota keluarga atau teman terpercaya.
Langkah ini akan sangat membantu jika Anda perlu menunjukkan dokumen penting secara mendadak.
5. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum berangkat, pastikan Anda dalam kondisi kesehatan yang prima.
Jadwalkan pemeriksaan dengan dokter umum, dokter gigi, serta spesialis lainnya yang biasa Anda kunjungi.
Pemeriksaan dini akan membantu Anda menghindari masalah kesehatan tak terduga saat sudah berada di luar negeri.
6. Selesaikan Urusan yang Belum Beres
Sebelum berangkat, pastikan semua urusan administratif di negara asal sudah ditutup atau dialihkan.
Hubungi perusahaan telepon, pusat kebugaran, dan penyedia layanan lainnya untuk membatalkan langganan.
Beri tahu bank Anda tentang rencana pindah, tutup rekening yang tidak dibutuhkan, dan pahami biaya kartu debit atau kredit internasional.
Tentukan apakah mobil dan rumah akan dijual, disewakan, atau disimpan. Pastikan tidak ada tagihan mengejutkan menunggu saat Anda kembali nanti.
7. Siapkan Diri Secara Emosional
Menjelang keberangkatan, Anda mungkin akan mengalami campuran perasaan antara semangat, stres, dan rindu. Itu wajar.
Habiskan waktu bersama keluarga dan teman, kunjungi tempat-tempat favorit Anda, dan buat kenangan sebelum berangkat.
Jika perlu, adakan pesta perpisahan atau pertemuan kecil dengan orang-orang terdekat.
Menyiapkan diri secara emosional akan membantu Anda menghadapi masa transisi dengan lebih kuat.
8. Bangun Jaringan dan Koneksi Baru
Bergabunglah dengan komunitas ekspatriat di media sosial atau forum daring untuk negara tujuan Anda.
Cari tahu tentang kehidupan sehari-hari, biaya hidup, perumahan, serta tantangan adaptasi dari mereka yang sudah lebih dulu tinggal di sana.
Koneksi baru ini bisa menjadi sumber dukungan dan informasi berharga saat Anda mulai menetap.
9. Kenali Lingkungan Sekitar
Setelah tiba dan menemukan tempat tinggal, luangkan waktu untuk menjelajahi lingkungan Anda.
Temukan lokasi penting seperti supermarket, apotek, klinik, taman, atau pusat kebugaran.
Jangan lupa juga menikmati toko lokal seperti toko roti, kafe, pasar tradisional, dan toko barang bekas — tempat-tempat ini akan membuat Anda cepat merasa menjadi bagian dari komunitas setempat.
10. Tetapkan Tujuan Pribadi
Sebelum berangkat, tanyakan pada diri Anda: Apa yang ingin saya capai dari pengalaman di luar negeri ini?
Apakah untuk belajar bahasa baru, memperluas karier, mengenal budaya leluhur, atau sekadar mencari petualangan hidup?
Menetapkan tujuan sejak awal akan membantu Anda menjalani pengalaman dengan arah dan makna yang jelas.
Artikel telah tayang Tribunnews.com, Tiara Shelavie
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
| Tak Perlu Operasi, Lem Bone-02 Ciptaan China Ini Bisa Rekatkan Tulang Patah Hanya dalam 3 Menit |
|
|---|
| Ini 20 Poin Tawaran Amerika Serikat untuk Perdamaian di Palestina, Hamas Tak Boleh di Pemerintahan |
|
|---|
| Baru 3 Menit Menikah Wanita Ini Langsung Minta Cerai, Terungkap Kelakuan Buruk Sang Suami |
|
|---|
| Kebijakan Baru Pemerintah Israel, Generasi Muda Wajib Ikut |
|
|---|
| Sosok Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Belum Diketahui Kabarnya usai Insiden Helikopter Jatuh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.