Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Ricuh di Nepal

Sosok KP Sharma Oli, Perdana Menteri Nepal Undur dari PM Usai Ada Demo Tewaskan 19 Orang

Khadga Prasad Sharma Oli, atau yang lebih dikenal sebagai K. P. Oli, adalah figur sentral dalam lanskap politik Nepal modern.

Editor: Indry Panigoro
X/@kpsharmaoli
PM NEPAL - Dibagikan oleh akun X/@kpsharmaoli pada 7 Agustus 2025 lalu. Foto menunjukkan PM Nepal, Khadga Prasad Sharma Oli berbicara dalam forum internasional mengenai pentingnya South-South Cooperation sebagai mekanisme kolaboratif bagi negara-negara berkembang tanpa akses laut (LLDCs.) 

Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Nepal dalam dua periode.

Pertama dari 11 Oktober 2015 hingga 3 Agustus 2016.

Kedua dari 15 Februari 2018 hingga 13 Juli 2021, Kathmandu Post melaporkan.

Pada masa jabatan keduanya, Oli menjadi perdana menteri pertama yang diangkat setelah pemilu nasional di bawah konstitusi baru Nepal.

Oli dikenal karena sikap nasionalisnya, terutama dalam menghadapi blokade India tahun 2015.

Dirinya memperkuat hubungan bilateral dengan Tiongkok sebagai alternatif dari ketergantungan ekonomi Nepal terhadap India.

Salah satu langkah kontroversialnya adalah memperbarui peta Nepal melalui amendemen konstitusi, yang mencakup wilayah sengketa dengan India.

Langkah ini mendapat pujian di dalam negeri dan memperkuat citranya sebagai pemimpin yang tegas.

Masa pemerintahannya diwarnai oleh berbagai kontroversi.

Ia kerap melontarkan pernyataan yang tidak langsung dan menunjukkan sikap konfrontatif terhadap media serta para kritikus.

Oli juga dikritik karena tidak mengambil tindakan terhadap korupsi di lingkaran dekatnya.

Ia dinilai gagal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan merealisasikan belanja anggaran yang dijanjikan, meskipun partainya meraih suara mayoritas dalam pemilu legislatif 2017.

Riwayat Politik

K. P. Oli memulai karier politiknya sejak tahun 1966, terinspirasi oleh ideologi Marxisme-Leninisme.

Ia bergabung dengan Partai Komunis Nepal pada Februari 1970 dan sempat ditahan beberapa kali antara tahun 1973 hingga 1987 karena aktivitas politiknya.

Setelah bebas, ia menjadi anggota komite pusat CPN (UML) dan bertanggung jawab atas wilayah Lumbini, Wikipedia mencatat.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved