"Putri terus memanggil nama ibunya, dia ingin bertemu dengan ibunya. Jadi saya sudah minta ke dokter malam ini kita harus pulang karena saya ingin Putri bertemu untuk terakhir kalinya dengan ibunya," ungkapnya.
Saksi Mata Ungkap Detik-detik Kecelakaan
Riona, salah satu warga sekitar, menyaksikan langsung kejadian nahas yang menimpa Devi Paulus dan anaknya.
Saat diwawancarai di lokasi sekitar pukul 4 sore, Riona memberikan informasi tambahan soal peristiwa tersebut.
“Saat itu korban dan anaknya duduk di atas motor. Mereka ada di gerbang luar sekolah karena terlambat. Di dalam sedang upacara,” ujarnya.
Tiba-tiba, sebuah mobil dari arah Desa Lelema menuju Amurang melaju dan menabrak ibu-anak yang berada di depan gerbang sekolah.
Tak hanya itu, lima sepeda motor yang sedang terparkir ikut terseret dan rusak akibat hantaman keras mobil tersebut. Pagar sekolah juga tampak rusak berat, bahkan beberapa bagian roboh.
“Kami lihat mobil itu langsung hantam pagar dan motor. Korban langsung terpental. Anak dan ibunya kena semua,” kata Riona.
Warga yang berada di sekitar lokasi segera mengevakuasi kedua korban ke rumah sakit.
Namun, nyawa Devi tak tertolong.
Ia meninggal di perjalanan, sementara anaknya sempat selamat dan kini dirujuk ke RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, untuk penanganan lebih lanjut.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, pengendara mobil tersebut diduga mengantuk saat kejadian.
Namun, Riona menyebut ada kemungkinan penyebab lain. Beberapa pengendara dari arah berlawanan sempat memberi kode lampu ke arah mobil sebelum kejadian.
“Mereka (pengendara dari arah berlawanan) bilang sempat lihat sopirnya menunduk. Sepertinya dia lagi main HP sambil menyetir,” ujarnya menduga.
Menurutnya, sopir tidak memperhatikan jalan, dan laju kendaraan cukup tinggi saat mendekati gerbang sekolah.
Di lokasi kejadian, sejumlah serpihan motor masih terlihat berserakan. Namun, kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan sudah tidak berada di tempat.