Sulawesi Utara

Ini Daftar Tuntutan Forum Bangsa Minahasa Menggugat saat Unjuk Rasa di Polda Sulut

Penulis: Ferdi Guhuhuku
Editor: Ventrico Nonutu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UNJUK RASA - Forum Bangsa Minahasa Menggugat saat mengelar aksi unjuk rasa di Polda Sulut, Jumat (1/8/2025). Berikut daftar tuntutan Forum Bangsa Minahasa Menggugat.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarkat adat yang menamai Forum Bangsa Minahasa Menggugat, mengelar aksi unjuk rasa di Polda Sulut, Jumat (1/8/2025).

Ratusan masyarakat adat ini dipimpin oleh Panglima Manguni Makasiouw Andi Rompas dan aktivis Nancy Angela Hendriks.

Mereka membacakan sejumlah tuntutan yang ditujukan kepada Pemerintah Pusat dan Mabes Polri.

Dalam orasinya, Andi Rompas meminta pemerintah pusat membentuk satgas untuk menangani masalah intoleran yang mencoreng Pancasila di Indonesia.

"Kita tau bersama masalah intoleran masih marak seperti barusan terjadi juga di Kota Padang.

Kenapa pemerintah pusat, menteri agama seakan-akan diam dengan dengan masalah ini," ujar Andi.

Kata Andi, aksi mereka ini bukan membenturkan agama satu dengan yang lain, melainkan meminta pihak pemerintah dan polisi menindak para oknum-oknum yang berbuat gaduh di bangsa ini.

"Kami minta tangkap para oknum-oknum ini yang berusaha merusak kerukunan umat beragama kita di Indonesia.

Ini hanya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, karena semua agama mengajarkan kebaikan dan cinta damai," tegas Andi.

Andi meminta masyarakat di Sulawesi Utara untuk tetap menjaga kerukunan dan sudah terpilih dengan baik selama ini.

"Di Sulawesi Utara torang semua bersaudara, jangan terpancing dengan kejahatan-kejahatan seperti ini mari tetap bersatu untuk menjaga tanah yang kita cintai ini," terangnya.

Dikesempatan yang sama, Nancy meminta Kopolda Sulut untuk menyampaikan tuntutan mereka ke Kapolri.

"Kami masyarkat sipil punya hak untuk turun ke jalan menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di Bangsa Indonesia.

Kami minta polisi dan pemerintah harus betul-betul memastikan setiap warga Negara berhak beribadah dan mendirikan rumah ibadahnya apapun agamanya," ujarnya.

Menurutnya kenapa masih saja terjadi kasus-kasus intoleran di Indonesia karena lemahnya penegakan hukum.

Halaman
12

Berita Terkini