Berita Nasional

Beda dengan Bank Dunia, BPS Sebut Seseorang Disebut Miskin jika Belanja Bulanannya Kurang Rp 609.160

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DATA BPS - Data Kemiskinan di Indonesia. Beda dengan Bank Dunia, BPS Sebut Seseorang Disebut Miskin jika Belanja Bulanannya Kurang Rp 609.160

Jika dihitung untuk satu rumah tangga miskin dengan rata-rata 4,72 anggota, maka pengeluarannya tak boleh lebih dari Rp 2,87 juta per bulan.

Sebaliknya, Bank Dunia menggunakan tiga garis kemiskinan internasional berdasarkan klasifikasi pendapatan negara.

Untuk Indonesia yang kini masuk kategori negara berpendapatan menengah atas, standarnya  adalah US\$6,85 per kapita per hari dalam PPP (purchasing power parity).

Jika dikonversi, nilainya setara dengan sekitar Rp 41.000 per hari atau Rp 1,23 juta per bulan per orang.

Dengan standar itu, mayoritas penduduk Indonesia masuk dalam kategori miskin atau hampir miskin.

Siapa yang Benar?

BPS menyatakan, pengukuran kemiskinan berdasarkan kondisi riil konsumsi masyarakat Indonesia dan bertujuan memberi potret nasional.
Sementara Bank Dunia menggunakan garis yang memungkinkan perbandingan antarnegara dan mencerminkan standar hidup minimum secara global.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menekankan pentingnya memahami konteks angka-angka tersebut.

“Yang kita data adalah rumah tangga. Karena konsumsi di Indonesia terjadi dalam konteks kolektif,” ujar Ateng dalam keterangan tertulis yang dikutip, Senin (28/7/2025).

BPS juga mencatat, garis kemiskinan berbeda-beda di setiap wilayah tergantung harga dan pola konsumsi.

Di Jakarta misalnya, garis kemiskinan per kapita per September 2024 mencapai Rp 846.085, atau lebih dari Rp 4,2 juta per rumah tangga.

Lebih dari Separuh Warga Masih Rawan

Selain jumlah penduduk miskin, BPS juga menghitung klasifikasi kelompok ekonomi lain.

Pada September 2024, 8,57 persen penduduk masuk kelompok miskin, tapi ada 24,42 persen lainnya yang tergolong rentan miskin, serta 49,29 persen berada di kelompok menuju kelas menengah.

Pada Maret 2025, BPS juga merilis angka kemiskinan ekstrem untuk pertama kalinya.

Jumlahnya tercatat 2,38 juta orang atau 0,85 persen penduduk, menurun dari 3,56 juta orang atau 1,26 persen pada Maret 2024.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Berita Terkini