TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, diketahui membawa pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediamannya, pekan lalu.
Momen pertemuan tersebut diunggah langsung oleh Dasco melalui akun Instagram pribadinya, @sufmi_dasco, pada Kamis malam (31/7/2025).
Dalam unggahan tersebut, tampak Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi, juga hadir dalam pertemuan tertutup itu.
Baca juga: Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 Indonesia, Begini Tanggapan Mahasiswa Unsrat Manado
Publik pun menyoroti pertemuan ini karena terjadi hanya satu hari sebelum pemerintah resmi memberikan amnesti kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, yang akhirnya bebas pada Jumat malam (1/8/2025). Setelah bebas, Hasto langsung menghadiri Kongres PDI-P yang digelar di Bali.
Meski isi pembicaraan dalam pertemuan tidak diungkap secara detail, momen ini menandai sinyal komunikasi politik antara dua kekuatan besar, khususnya di tengah dinamika politik nasional yang terus bergerak.
Lantas, apa pesan Prabowo yang dibawa Dasco dan Prasetyo untuk Megawati?
Dasco mengatakan, ada sejumlah pembahasan yang dibahas dalam pertemuan. Salah satunya adalah pesan Prabowo terkait museum Bung Karno.
"Kami dengan Mensesneg itu ke sana datang menyampaikan pesan, kalau Mensesneg itu pesan presiden kepada Ibu Mega, yaitu ada beberapa hal mengenai museum Bung Karno," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Pesan lainnya adalah pesan Prabowo dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra.
Pesan itu disampaikan Prabowo melalui dirinya, terkait dengan Kongres PDI-P.
"(Pak Presiden berpesan) Kepada saya untuk disampaikan kepada Ibu Mega. Pertama adalah ucapan selamat Kongres Karena memang PDIP tidak mengundang pihak luar, termasuk para-para Ketua Umum," ucap Dasco.
"Sehingga dalam pada kesempatan itu Pak Prabowo sebagai Ketua Umum menitipkan pesan selamat progres," imbuhnya.
Adapun pesan lainnya mengenai Undang-Undang (UU) Pemilu.
Di kesempatan terpisah, Prasetyo mengatakan, Presiden Prabowo memiliki pandangan tersendiri mengenai UU tersebut, baik sebagai Kepala Negara maupun Ketua Umum Partai Gerindra.
"Kalau dengan Undang-Undang Pemilu, Bapak Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan tentu punya pandangan terhadap keputusan MK gitu misalnya," ucap dia.
Pandangan itu, kata Prasetyo, perlu dibicarakan dengan pimpinan partai lain, seperti PDI-P.