2. Integritas dan Loyalitas – Setia pada ideologi partai dan arah kebijakan DPP Golkar.
3. Konektivitas Politik – Memiliki jejaring luas di internal maupun eksternal partai.
4. Kapabilitas Finansial dan Logistik – Mampu mengelola sumber daya partai secara profesional.
5. Komitmen pada Regenerasi dan Kaderisasi – Siap menjadi arsitek kaderisasi jangka panjang.
Lebih jauh, Baso menekankan bahwa proses pemilihan Ketua DPD seharusnya mengacu pada orientasi masa depan, bukan sekadar kompromi politik jangka pendek.
Ia menyarankan tiga pendekatan utama:
- Audit Kinerja dan Jejak Rekam
Kata Baso, kandidat harus dinilai berdasarkan data kontribusinya terhadap partai.
- Uji Komitmen Visi-Misi
Kandidat harus diuji melalui forum pemaparan strategi politik ke depan.
- Konsolidasi Rasional, Bukan Transaksional
Musda sebaiknya menjadi ajang pertimbangan objektif, bukan "siapa kasih apa."
Menutup pandangannya, Baso menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang tidak hanya bisa memenangkan pemilu, tapi juga membangun partai secara jangka panjang.
"Golkar Sulut butuh ketua yang bukan hanya bisa menang, tapi juga bisa membesarkan partai. Politik itu bukan cuma soal elektabilitas, tapi juga manajemen ide dan etika," pungkasnya. (Pet)
-
Baca juga: Pro Kontra CEP Maju Lagi di Musda Golkar Sulut: "Beringin Kuning" Hanya Menang di Sitaro