“Dia sempat mengangkat tangan, seperti meminta tolong. Tapi arusnya terlalu deras,” tuturnya, Kamis (30/1/2025).
Selain itu, beberapa warga juga mengaku sempat melihat Ferry tersangkut di sebuah tiang jembatan, seolah berusaha bertahan dengan berpegangan.
Namun, derasnya arus kembali menyeretnya hingga akhirnya menghilang dari pandangan.
Sempat tersangkut di tiang jembatan
“Ada yang bilang dia sempat tersangkut di tiang jembatan, mencoba berpegangan. Tapi airnya terlalu kuat dan menyeretnya lagi,” kata Treis.
Pencarian Ferry Rumagit masih terus dilakukan oleh petugas, dengan menyisir aliran sungai hingga ke wilayah hilir.
Warga sekitar juga turut membantu pencarian, berharap Ferry bisa segera ditemukan.
Di rumah korban, suasana duka semakin terasa.
Pantauan Tribunmanado.co.id di lokasi menunjukkan banyak warga yang berkerumun.
Tetangga dan kerabat terus berdatangan untuk menghibur Treis dan keluarga yang masih terpukul oleh kejadian ini.
Korban ternyata kepala lingkungan
Tragedi yang menimpa Ferry Rumagit tidak hanya menyisakan kesedihan bagi keluarga, tetapi juga bagi warga sekitar yang mengenalnya sebagai sosok pemimpin lingkungan yang dihormati.
Ferry diketahui menjabat sebagai Kepala Lingkungan 5, RW 9, Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu.
Menurut seorang anggota Linmas setempat, Ferry adalah figur yang dikenal dekat dengan warga dan selalu berperan aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
“Beliau orang baik, sangat peduli dengan warga,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (30/1/2025).