Penyakit Leptospirosis

Apa Itu Leptospirosis? Penyakit yang Sebabkan 4 Orang di Gorontalo Meninggal, 53 Warga Terjangkit

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa itu penyakit leptospirosis.

Lantas seperti apa tanda dan gejala leptospirosis?

Tanda dan gejala leptospirosis

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien yang terkonfirmasi leptospirosis umumnya akan menunjukkan tanda dan gejala tertentu.

"Pasien mengalami demam dan muncul warna kuning di area mata dan kulit," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Penyakit leptospirosis juga akan menimbulkan gejala lainnya seperti mual, muntah, serta munculnya rasa nyeri.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, berikut gejala awal penyakit leptospirosis yang harus diwaspadai:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mata dan kulit berwarna kuning
  • Mual
  • Muntah
  • Muncul rasa nyeri di seluruh badan dan sendi
  • Muncul kemerahan di bagian mata
  • Perut sakit
  • Diare
  • Muncul ruam di kulit.

Gejala leptospirosis biasanya muncul secara tiba-tiba dan terjadi dalam dua fase, yaitu:

1. Fase pertama

Gejala yang dirasa adalah demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Pada fase ini, pasien mungkin pulih untuk sementara waktu namun kemudian jatuh sakit lagi.

2. Fase kedua

Jika fase kedua terjadi, gejala yang dirasakan pasien akan lebih parah. Pasien mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.

Penyakit leptospirosis umumnya berlangsung selama beberapa hari hingga 3 minggu atau lebih.

Adapun waktu antara paparan seseorang terhadap sumber yang terkontaminasi bakteri leptospirosis dan menjadi sakit adalah 2 hari hingga 4 minggu.

Namun, Nadia mengimbau kepada masyarakat yang merasa demam selama lebih dari 3 hari agar segera memeriksakan diri ke layanan medis.

"Apalagi kalau ada tanda kuning, nyeri sekali di badan, dan ada riwayat banjir sebelumnya," kata dia.

Pencegahan penyakit leptospirosis

Hingga saat ini belum ada vaksin leptospirosis untuk manusia. Oleh sebab itu, satu-satunya cara menghindar dari penyakit tersebut adalah mencegahnya.

Risiko penularan leptospirosis dapat diminimalisir dengan melakukan kontak pada hewan-hewan yang terinfeksi bakteri leptospirosis.

Hindari kontak dengan urin atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi.

Halaman
1234

Berita Terkini