Dampak pada Kesehatan
Masih dikutip dari European Commission, radiasi yang dihasilkan dari depleted uranium dapat menyebabkan penyakit karena kerusakan jaringan secara langsung.
Kerusakan akan terlihat setelah radioterapi, kecelakaan industri, dan penggunaan senjata nuklir.
Sel-sel yang bereproduksi dengan cepat, seperti sel-sel di lapisan usus, sumsum tulang, dan kulit, adalah yang paling terkena dampaknya.
Paparan yang sangat parah dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan berakibat fatal.
Baca juga: 159 Hari Menuju Pilpres 2024: 31 Persen Modal Elektoral Ganjar-Ridwan, Potensi Besar Menang
Baca juga: Lirik Lagu Imagine - John Lennon, Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia
Penyakit radiasi hanya terlihat di atas ambang batas dosis radiasi.
Dosis seperti itu diperkirakan tidak akan terlihat pada jalur paparan uranium yang sudah habis.
Radiasi juga dapat menyebabkan mutasi pada DNA, sehingga meningkatkan risiko kanker.
Risiko biasanya diasumsikan meningkat dengan dosis yang tidak memiliki ambang batas minimum.
Penelitian belum menunjukkan adanya hubungan pasti antara jumlah tumor dan dosis radiasi dalam rentang radiasi latar.
Hal ini mungkin disebabkan oleh sulitnya melakukan studi epidemiologi yang melibatkan dosis tersebut.
Namun, ada juga beberapa bukti biologis terbaru mengenai ambang batas efek karsinogenik baik terhadap radiasi maupun kerusakan kimia.
Dapat Kecaman dari Rusia
Rusia langsung mengeluarkan kecaman setelah AS menyetujui untuk mengirimkan amunisi depleted uranium ke Ukraina.
Moskow menggambarkan keputusan tersebut sebagai tindakan yang tidak manusiawi.