Di mana kesepakatan ini berawal, dari keinginan Pemerintah AS untuk memulangkan prajurit mereka.
Keinginan itu lalu diwujudkan dengan MoU, tentang kesepakan bersama untuk memulangkan, tulang-tulang ke AS.
"Morotai jadi salah satu lokusinya. Penandatanganan dokumen Framework Arrangement.
"Di Kemhan kemarin itu, terkait dengan teknis atau kerangka kerja, pelaksanaan di lapangan, "jelasnya.
Selain itu juga, Pj Bupati Morotai didampingi Dandim dan Struktur teritorial di atasnya.
Tim Strahan, Kementerian Pertahanan juga telah berkunjung ke Morotai, beberapa waktu lalu.
"Baik Pemda dan Forkopimda serta pihak Pusat Sejarah TNI AD, juga terlibat langsung."
"Dalam penelitian informasi dan penyajian dokumentasi, kesejarahan di Morotai, "ungkapnya.
Semoga dengan penandatanganan tersebut, dapat memperlancar proses repatriasi tulang-tulang tentara AS.
Serta menjadi alat perekat persahabatan, antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Diketuai, Pada Juli 1944, Jenderal Douglas MacArthur memilih Morotai, sebagai pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut.
Yang diperlukan untuk operasi pembebasan Mindano, Filipina yang saat itu dikuasai Jepang.
Jenderal Douglas MacArthur membawa pasukan Sekutu, yang dikerahkan ke Morotai.
Jumlahnya mencapai 57.000 tentara, gabungan dari AS dan Australia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com