TRIBUNMANADO.CO.ID- Pemerintah Amerika Serikat berniat memulangkan prajurit mereka yang sudah tewas kembali ke AS.
Meskupun hanya tersisa tulang saja, sebab mereka adalah prajurit AS yang tewas saat Perang Dunia II.
Sebab Pulau Morotai termasuk dalam lokasi perang Dunia II.
Baca juga: Berikut 27 Tempat Wisata di Pulau Morotai, Fasilitas Sudah Lengkap, Simak Biayanya
SEJARAH: Pj Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali, menghadiri acara penandatanganan dokumen Framework arrangement, antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Gedung Ahmad Yani, Kemhan, Jakarta, Jumat (3/3/2023) kemarin.(Dok Humas Pemda Morotai)
Banyak prajurit AS yang tewas di lokasi tersebut.
Pemulangan tersebut merupakan perjanjian bersama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah AS.
Pemerintah Indonesia akan membantu melakukan pendataan.
Termasuk repatriasi tulang jenazah tantara AS.
Baca juga: Berikut Jadwal Seluruh Transportasi ke Pulau Morotai Maluku Utara, Lengkap Dengan Biayanya
Kata Kabag Humas Pemkab Pulau Morotai, Ailan Gorahe.
Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali hadir pada penandatangnan dokumen Framework Arrangement.
Antara Kemhan RI dan Dephan AS, di Gedung Ahmad Yani, Kemhan, Jakarta, Jumat (3/3) kemarin.
Adapun tujuan penandatanganan itu ialah, repatriasi tulang jenazah tantara AS, yang gugur di Pulau Morotai pada Perang Dunia II.
Baca juga: Kejanggalan Kasus Seorang Ibu Meninggal Misterius di Morotai, Polisi Masih Tunggu Hasil Visum
"Proses repatriasi ini merupakan upaya kedua negara, dalam membina hubungan kekerabatan antara Indonesia-Amerika."
"Direktur Amerika 1 Direktorat Jenderal Amerika-Eropa, Kementerian Luar Negeri juga terlibat dalam hal ini, "katanya, Sabtu (4/3/2024).
Sebelumnya, TNI-AD ikut terlibat dalam penelitian dokumen Framework Arrangement di Morotai, untuk mengumpulkan data.
Di mana kesepakatan ini berawal, dari keinginan Pemerintah AS untuk memulangkan prajurit mereka.
Keinginan itu lalu diwujudkan dengan MoU, tentang kesepakan bersama untuk memulangkan, tulang-tulang ke AS.
"Morotai jadi salah satu lokusinya. Penandatanganan dokumen Framework Arrangement.
"Di Kemhan kemarin itu, terkait dengan teknis atau kerangka kerja, pelaksanaan di lapangan, "jelasnya.
Selain itu juga, Pj Bupati Morotai didampingi Dandim dan Struktur teritorial di atasnya.
Tim Strahan, Kementerian Pertahanan juga telah berkunjung ke Morotai, beberapa waktu lalu.
"Baik Pemda dan Forkopimda serta pihak Pusat Sejarah TNI AD, juga terlibat langsung."
"Dalam penelitian informasi dan penyajian dokumentasi, kesejarahan di Morotai, "ungkapnya.
Semoga dengan penandatanganan tersebut, dapat memperlancar proses repatriasi tulang-tulang tentara AS.
Serta menjadi alat perekat persahabatan, antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Diketuai, Pada Juli 1944, Jenderal Douglas MacArthur memilih Morotai, sebagai pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut.
Yang diperlukan untuk operasi pembebasan Mindano, Filipina yang saat itu dikuasai Jepang.
Jenderal Douglas MacArthur membawa pasukan Sekutu, yang dikerahkan ke Morotai.
Jumlahnya mencapai 57.000 tentara, gabungan dari AS dan Australia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com