TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTA BIMA - Perjanjian politik Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan ketika Anies akan maju saat Pilkada DKI 2017 yang lalu kini berhembus lagi.
Perjanjian tersebut kabarnya berisi kesepakatan antara Prabowo Subianto dan Anies soal Pilpres.
Anies disebut-sebut tidak akan maju apabila Prabowo ikut dalam kontestasi Pilpres. Perjanjian tersebut sempat disinggung Sandiaga Uno.
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan?
Anies tidak menjawab mengenai perjanjian tersebut ketika ditanya wartawan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Selasa (31/1/2023).
Saat itu Anies Baswedan baru selesai menemui warga di Kota Bima.
Saat ditanya soal perjanjian dengan Prabowo, Anies yang mengenakan baju tenun Bima, hanya menebar senyuman.
Kemudian ia melayani pengunjung di bandara, yang ingin berfoto bersama.
Setelah itu, Anies Baswedan tetap tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait perjanjian tersebut.
Baca juga: Hakim Akan Bacakan Vonis Hukuman Terhadap Kuat Maruf Pada Tanggal 14 Februari 2023
Baca juga: Lirik Romanji Lagu Hurt - NewJeans: I’m Not Gonna be The One to Get Hurt
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih menjawab pertanyaan lain, yang dilempar lagi oleh wartawan lain.
Bisa timbulkan persepsi negatif
Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai bahwa apabila apa yang diungkap oleh Sandiaga Uno benar, Anies Baswedan dapat dikatakan mengingkari janji.
"Jika itu memang ada perjanjian maka Anies Baswedan bisa disebut ingkar janji pada Prabowo atau kacang lupa kulitnya," ujar Arif kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).
Sandiaga menyebut perjanjian yang sudah diteken itu berada di Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Sandiaga mengungkapkan hal itu saat menjadi tamu di akun YouTube Akbar Faisal.