Bursa Capres

Sekjen PDIP Berpendapat Jokowi tak Bermaksud Dukung Prabowo saat Bicara di Acara Perindo

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Pilpres 2024 merupakan jatah dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Hasto yang hadir langsung saat Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut, mengatakan bahwa saat itu acara HUT Partai Perindo dipenuhi dengan nuansa kegembiraan.

Sehingga, menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi itu bagian dari memuji Prabowo dan partai politik untuk membangun harapan yang baik dalam Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan depan) beserta jajaran petinggi partai saat melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/9/2022). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari safari politik dan komunikasi politik Puan Maharani jelang Pemilu 2024. ((ANTARAFOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA))

 "Pak Jokowi menaungi dan tentunya partai politik untuk saling memuji, saling membangun harapan dalam kontestasi menuju Pilpres 2024," kata Hasto Kristiyanto, Rabu (9/11).

Hasto juga mengatakan, dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengungkapkan proses pemenangan di hadapan Prabowo Subianto.

Sehingga, Jokowi kemudian meminta maaf kepada Prabowo karena menang dua kali dalam Pilpres, sebelumnya.

Setelah itu, Jokowi bicara bahwa next itu adalah jatahnya Prabowo.

Hasto menilai, hal itu bagian dari upaya Presiden Jokowi memuji Prabowo. Pasalnya, kata Hasto, untuk menjadi seorang pemimpin maupun Presiden RI, yang menentukan adalah rakyat.

Baca juga: Antrean di SPBU Manado Masih Panjang, Pengemudi Truk Rela Datang Subuh Demi Dapat Solar

Baca juga: Polisi Minta Maaf, Ada Wartawan yang Ikut Diamankan Saat Pengamanan Aset Pemprov di Minahasa

Doktor Ilmu Pertahanan ini juga menilai, apa yang disampaikan Jokowi itu bukan merupakan sikap dukungan untuk Prabowo. Karena, soal Capres dan Cawapres bisa menang Pilpres, merupakan pilihan dari rakyat secara langsung.

 
"Capres-cawapres yang mendukung kan rakyat melalui dukungan 50 persen plus 1 dan harus tersebar di 20 provinsi," tegas Hasto.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah pun menyebut, apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto merupakan cerminan seorang pemimpin negara.

Di mana, menurut Basarah, hal itu merupakan cara Jokowi untuk menyenangkan seseorang, termasuk Prabowo dan para calon presiden (Capres) yang akan maju di 2024.

"Kalau saya melihat dari sisi style Pak Jokowi, Pak Jokowi ini kan seorang pemimpin yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain, termasuk dalam hal ini. Saya kira tidak hanya Pak Prabowo yang berusaha disenangkan dan dibesarkan hatinya untuk maju dalam Capres 2024," kata Ahmad Basarah.

Basarah juga menilai, apa yang dilakukan Presiden Jokowi itu turut dilakukan saat bertemu dengan tokoh-tokoh yang diisukan maju sebagai Capres.

"Cara Pak Jokowi berusaha menyenangkan dan saya kira itu cara beliau menjadi pemimpin bangsa ini," terang Basarah.

Halaman
1234

Berita Terkini