Siapkan bukti adanya KDRT untuk melancarkan pelaporan ini.
Segera Minta Bantuan
Korban KDRT sebaiknya tidak takut untuk meminta bantuan pada orang lain.
Korban atau seseorang yang melihat peristiwa tersebut sebaiknya mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti, baik itu foto luka, tangkapan layar percakapan atau konten yang diunggah ke media sosial.
Selain itu, korban dinilai juga perlu menyimpan dokumen pribadi kartu tanda penduduk (KTP), ijazah, akta nikah, dan lainnya.
Untuk mencari bantuan, tak ada salahnya korban menceritakan kepada orang atau teman yang dipercaya.
Kemudian, korban bisa mengakses lembaga layanan untuk mendapatkan pendampingan hukum atau psikologis.
Tak Diam Saat Mengetahui Orang Lain Mengalami KDRT
Ketika melihat KDRT tak hanya diam terhadap korban.
Jika melihat atau mengetahui KDRT, yang bisa dilakukan adalah menolong korban sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan ketika menyaksikan KDRT menimpa orang lain adalah dengan mencegah.
Seperti memisahkan, memberikan informasi tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).
Lalu, masyarakat bisa memberikan perlindungan, misalkan dengan membukakan pintu ketika tetangga korban KDRT meminta bantuan.
Selain itu, masyarakat bisa memberikan pertolongan darurat, seperti mengantar ke rumah sakit, mengantar ke lembaga layanan atau menghubungkan dengan layanan korban.
Kemudian, sebaiknya mendukung pilihan korban dan tidak menyalahkan korban atas kekerasan yang ia terima.
Baca juga: Peringatan Dini Besok Sabtu 5 November 2022, Info BMKG Cuaca Ekstrem Angin Kencang
Baca juga: Seleksi PPPK Boltim Sulawesi Utara Resmi Bergulir, 287 Kuota Formasi Guru