Sebab banyak kejanggalan dan yang diluar nalar di kasus PC ini serta banyakj hal tidak jelas dan tak logis.
Tapi hanya Komnas Perempuan yang percaya," kata Martin.
Karenanya kata Martin, selain menjalani pekerjaan dengan baik kita juga harus menjalankan pekerjaan dengan hati bersih.
"Dan Komnas Perempuan ini tidak memiliki hati bersih dalam hal ini, sehingga membuat hipotesis sesat," katanya.
Martin mengatakan jika ia sebagai Ferdy Sambo dan tahu istrinya diperkosa, saat ia berada di tempat lain, maka secara normatif akan meminta ajudannya membawa pelaku atau Brigadir Yosua ke polisi setempat di Magelang.
"Itu yang pertama dilakukan, kalau saya secara normatif.
Baca juga: Putri Sambo Disebut Alami Pelecehan, Keluarga Brigadir J Duga Ceritanya Mirip Kisah Nabi Yusuf
Sementara secara unnormatif, sebagai laki-laki saya akan naik mobil atau pesan tiket pesawat paling cepat dan berangkat menemui istri saya, untuk memastikan benar tidaknya terjadi kekerasan seksual atau perkosaan. Tapi ini kan tidak," katanya.
Menurut Martin, ini adalah kejanggalan natural yang membuktikan tidak ada indikasi pemerkosaan.
"Sulit untuk meyakinkan publik, itu terjadi, karena memang faktanya itu tidak terjadi," katanya.
Sebelumnya Komnas Perempuan menyebutkan adanya dugaan kekerasan seksual yang menimpa Putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah, berdasarkan hasil pemeriksaannya.
"Yang disampaikan kepada kami yang terjadi di Magelang adalah perkosaan," kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi dalam program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Ia menjelaskan, kekerasan seksual berbentuk perkosaan itu terjadi pada 7 Juli 2022 sore hari. Setelah diperkosa, Putri ditemukan di depan kamar mandi oleh Susi dan Kuat Maruf.
Komnas Perempuan juga menyebutkan bahwa Brigadir J disebut sempat mengancam akan menyakiti anak-anak Putri jika menceritakan peristiwa tersebut.
SementaravKetua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan, keterangan pacar Brigadir J yang menyebut adanya ancaman justru bisa memperkuat kesaksian pelecehan seksual terhadap Putri.
Saat itu, Brigadir J menangis disebut karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Ma'ruf.