Pembunuhan di Subang

Kembali Terungkap Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan di Subang, Makam Kedua Korban Jadi Seperti ini

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi makam dan korban Pembunuhan di Subang

 "Teteh pakai apa ke PAUD?," tanya Yoris. 

"Pakai sandal," sahut Yanti sambil tersenyum. 

"Kalau gak pakai sandal ya kotor," sambungnya diikuti gelak tawa Yoris. 

Setelah Yoris mempertegas pertanyaannya, Yanti akhirnya menjawab kalau saat itu dia hanya berjalan kaki ke PAUD karena jaraknya cukup dekat. 

"Cuma Beda satu RT. Masih sekampung," terangnya. 

Yanti lalu menanggapi keingintahuan netizen kepadanya. 

Dia menyadur pepatah bahwa kalau tak kenal, maka tak sayang. 

Karena itu dia meminta netizen untuk tidak malu bertanya agar tidak sesat di jalan. 

Hanya saja, Yanti tidak menerangkan kenapa saat itu PAUD masih buka, padahal berlaku PPKM.

Selain soal kegiatannya di hari pembunuhan, Yanti juga menjawab tudingan dia ikut campur di yayasan Bina Prestasi Nasional. 

Tudingan ini awalnya di sampaikan Dedi, mantan bendahara SMK Bina Prestasi Nasional yang dipecat oleh Yoris.

Yosef dan Yoris selama pemeriksaan dalam kasus Subang ((Kolase Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati))

Dedi awalnya menyebut jika selepas dia dipecat sebagai bendahara sekolah, posisinya digantikan Yanti atau Yoris sendiri.  

Dedi juga menyebut kondisi Yoris kini sedang tertekan. 

Hal itu beralasan karena ia banyak ditagih guru-guru yang belum menerima gaji. 

"Sampai sekarang guru-guru belum digaji. Belum ada pembayaran," terang Dedi dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Koin Seribu 77, Jumat (8/7/2022). 

Halaman
1234

Berita Terkini