"Dia hanya adiknya dipanggil Karo Provos, disuruh pergi ke Rumah Sakit Polri, disuruh menandatangani satu kertas tanpa melihat abangnya yang sudah meninggal."
"Tanpa mengetahui luka mana yang akan diautopsi, atau bagian mana saja yang tertembak atau tersayat, atau telah dirusak," beber Kamarudin kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Kamarudin menuturkan, Bripda LL mau tak mau menandatangani surat itu, lantaran yang menyuruhnya berpangkat Brigadir Jenderal alias bintang satu.
"Jadi, ini lebih kepada mengedepankan perintah, karena yang memerintah ini Brigjen Polisi ( Brigadir Jenderal ) memerintah seorang Brigadir Polisi."
"Dia tidak bisa mendampingi pas autopsi, sehingga dia tidak tahu apa yang dilakukan di dalam," ungkap Kamarudin.
Kamarudin mengakui tidak ada unsur pemaksaan dalam penandatangan surat tersebut.
"Tidak dibilang pemaksaan, tetapi lebih kepada perintah, yaitu perintah atasan kepada bawahan atau perintah jenderal kepada brigadir," ucapnya.
Baca juga: Baru Terungkap Brigadir J Diduga Diotopsi Sepihak, Adik Disuruh Teken Surat Tak Jelas oleh Jenderal
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Keluarga Brigadir J Minta Autopsi Ulang, Ini yang Dilakukan Polri,