Militer

Apa Itu Tim Mawar Kopassus yang Dulu Dibentuk Prabowo? Panglima TNI dan KSAD Diminta Klarifikasi

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Mawar

"Akan tetapi, parameter dan prinsip yang digunakan dalam melakukan penilaian tersebut dinilai kurang transparan, jelas dan terukur. Akibatnya, ketidakjelasan ini membuka peluang munculnya tuduhan miring seperti favoritisme dalam pengambilan keputusan promosi dan penugasan lanjutan," kata Anton.

Selain itu, lanjut dia, konsistensi pimpinan TNI dalam pengelolaan karir personel juga ikut berkontribusi menciptakan polemik tersebut. 

Akibatnya, kata dia, promosi kerap dikaitkan dengan patron ataupun klik politik tertentu.

Anton mengatakan kontroversi seputar penugasan dan promosi dalam tubuh angkatan bersenjata bukanlah hal yang baru. 

Mengutip penelitian Kammen dan Chandra (2010), lanjut dia, menunjukkan pada 1980-an telah banyak promosi dan penugasan posisi strategis diberikan pada personel yang dituduh terlibat dalam sejumlah kasus kekerasan. 

"Sekalipun demikian, sejak peristiwa Santa Cruz pada 1991, pihak angkatan bersenjata meningkatkan standar disiplin dan menghukum para perwira yang terlibat kasus pelanggaran HAM," kata Anton.

Apa Itu Tim Mawar?

Tim Mawar terbentuk lantaran peristiwa saat itu para preman didukung tentara merampas kantor dan menyerang simpatisan yang mendukung Megawati di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Kejadian ini kemudian membuat Prabowo Subianto saat itu dirinya berpangkat Mayor Jenderal dan menjabat Danjen Kopassus menugaskan secara khusus kepada Mayor Bambang Kristiono, Komandan Batalyon 42.

Ia diminta untuk menjabat sebagai Komandan Satgas Merpati.

Tugas tim ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kegiatan-kegiatan radikal.

Mayor Bambang kemudian memanggil Kapten Fauzani Syahril Multhazar, Kapten Nugroho Sulistyo Budi, Kapten Yulius Selvanus, dan Kapten Dadang Hendra Yudha untuk menganalisis informasi tersebut dengan membentuk tim khusus.

Terdapat tiga tim yang dibentuk, yaitu Tim Mawar, Tim Garda Muda, dan Tim Pendukung.

Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror.

Pada 18 Januari 1998, terjadi ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Kejadian ini membuat Tim Mawar semakin menginsentifkan kinerja mereka.

Halaman
1234

Berita Terkini