Dituturkan oleh Baidawi bahwa ia menjadi anggota Gagak Hitam karena menganggap komunisme membahayakan negara.
"Tapi sekarang saya tak perlu mengingatnya lagi, asalkan PKI tidak bangkit lagi di Indonesia" ujar Baidawi.
Operasi Gagak Hitam: Kisah Penumpasan Anggota PKI
Baidawi mengaku bahwa kegiatan penumpasan orang-orang komunis dilakukan dengan cara diumumkan oleh seorang pegawai kecamatan setempat.
"Sambil bawa pengeras suara, dia (pegawai kecamatan) mengumumkan bahwa orang-orang PKI harus dihabisi", kata Baidawi.
Mereka (Pasukan Gagak Hitam) datang ke rumah anggota PKI dan organisasi dibawahnya.
Setelah bertemu dengan target, mereka menghabisinya dengan parang.
Jasad orang-orang PKI kemudian dibuang ke sungai atau jurang.
Tak hanya itu, rumah orang PKI juga turut dibakar.
"Saat itu seperti kiamat", kata Baidawi.
Baidawi juga mengungkapkan bahwa pembantaian selain dilakukan oleh warga, juga dilakukan oleh tentara.
Ia menceritakan pada suatu waktu, tentara kalah jumlah anggota dengan orang-orang yang akan dihabisi.
Karena hal itu, eksekusi diserahkan kepada warga desa.
Baidawi menuturkan bahwa desanya pernah mendapat limpahan orang-orang komunis, yang terdiri dari empat pria dan satu wanita.
Ia mengungkapkan bahwa kelima orang PKI tersebut dieksekusi di lapangan yang saat ini telah menjadi pemakaman desa setempat.