TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sektor perhotelan punya peran penting pada perputaran roda ekonomi Sulut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Asim Saputra mengungkapkan, pada tahun ini perekonomian Sulut membaik.
Hal ini tercermin dari data pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan I, ekonomi Sulut tumbuh 1,87 persen dan
di triwulan II, melesat 8,49 persen.
Sebanyak 16 dari 17 lapangan usaha pembangun struktur ekonomi Sulut tumbuh.
Nah, perhotelan meskipun share-nya terhadap perekonomian daerah tidak besar namun dampaknya luas.
"Pada triwulan II sektor akomodasi dan penyediaan makan minum, di mana hotel termasuk di damanya sharingnya hanya 1,65 persen."
"Meskipun demikian, multiplier effect-nya sangat luas," ujar Asim dalam Webinar Manado Bisnis Forum "Bisnis Perhotelan di Masa PPKM", Selasa (24/08/2021).
Perhotelan mampu menjadi gerbong penarik sektor lainnya seperti distribusi dan logistik, transportasi dan pertanian dan perikanan.
Asim bilang, pada triwulan II, sektor perdagangan tumbuh 3 persen juga tak lepas karena digerakkan perhotelan.
"Khususnya perdagangan bahan makanan dan minuman," jelasnya.
Sektor akomodasi dan penyediaan makan minum sempat anjlok pada tahun lalu sebesar 50,28 persen namun bisa tumbuh 70,6 persen tahun ini.
"Ini salah satu trigger pertumbuhan di Sulut. Karena itu, sektor ini perlu dikelola dengan baik di masa PPKM ini," jelas Asim.
Ia memberi catatan, perhotelan sangat berkaitan dengan sektor transportasi. Ketiadaan wisman turut berpengaruh pada performa perhotelan.
Data menyebut, pada triwulan I, tingkat hunian kamar hotel berbintang di Sulut 48,86 persen.
Angka ini menunjukkan perhotelan mulai pulih pasca hancur-hancuran di tahun 2020.