Terorisme

Masih Ingat Mukhtar Khairi, Eks Napiter Teror? Kini Ungkap Pengakuan Densus 88: Kita Kesulitan . .

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Teroris Mukhtar Khairi ungkap Densus 88 kesulitan deteksi teroris.

"Kalau pendapat saya tindakan begitu jelas salah. Ini maaf saya bilang, masa Rasulullah aja nggak mendzalimi yang bukan beragama Islam, ini malah mau membunuh orang yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa.

Sepertinya mereka hanya ingin cari perhatian sehingga gereja itu dijadikan sasaran,” jelas Munir sebagaimana dilansir dari Antara.

Abu Rimba juga menilai, pelaku bom bunuh diri itu pemahamannya sudah jauh dari hakikat agama Islam itu sendiri, yaitu Islam rahmatan lil alamin.

Ia yakin kalau mereka paham dengan Islam rahmatan lil alamin, dia tahu hukumnya melakukan tindakan bom bunuh diri.

“Dosa besar itu kita membunuh orang yang nggak mendzalimi kita. Kecuali kalau orang itu sudah mengganggu kita, sudah mendzalimi umat Islam,” kata Abu Rimba.

Abu Rimba mengungkapkan, dulu ia masuk ke jaringan teroris berawal dari niatnya menjadi relawan pergi membela Palestina yang ditindas Israel tahun 2008.

Saat itu, dari selebaran yang ia dapat, ia tahu FPI butuh relawan untuk ke Palestina. Ia pun ikut tes dan pelatihan di FPI di Aceh Utara.

Setelah pelatihan fisik di Lhoksuemawe, agar bisa mengikuti pelatihan sesuai selebaran ia dapat.

Ia berangkat ke Jakarta untuk bergabung dan persiapan berangkat ke Palestina.

Akan tetapi cita-citanya tidak terwujud karena ia gagal berangkat.

Abu Rimba harus membayar mahal keterlibatannya dalam kelompok pelatihan teroris di Jalin Jantho tersebut.

Ia pun harus mendekam di penjara selama tujuh tahun untuk membayar kesalahannya tersebut dan tidak ingin kembali ke masa lalunya

dan ingin mengisi masa depannya dengan hal-hal yang bermanfaat.

Abu Rimba juga menyarankan kepada semua pihak, terutama generas muda, agar selalu waspada dengan penyebaran paham kelompok-kelompok teroris.

“Hati-hati jangan sama sekali bersentuhan dengan mereka. Juga buat kawan-kawan yang pemahamannya tidak radikal lagi,

Halaman
1234

Berita Terkini