Namun, nomor bulannya mengikuti penomoran pada kalender Xia, sehingga awal tahun dinomori dengan nomor bulan 10, sedangkan bulan yang fase Bulan barunya berdekatan dengan ekuinoks musim semi, dinomori dengan bulan 1.
5. Era Dinasti Han (104 SM)
Awal tahun diubah menjadi fase Bulan baru di sekitar titik tengah antara Solstis Musim Dingin dan Ekuinoks Musim Semi, yang disebut sebagai chi awal musim semi (Lichun).
Nomor bulan di awal tahun diberi nomor satu, sehingga ekuinoks musim semi dan Solstis Musim Dingin berturut-turut bernomor 2 dan 12.
Konsep inilah yang digunakan hingga sekarang. Meskipun demikian, ketika era dinasti Han, bulan kabisat disisipkan saat akhir tahun sesuai dengan siklus Meton.
Kalender di era dinasti Han ini disebut juga sebagai Kalender Taichu.
6. Era Dinasti Ming (1624-1644)
Kalender China sudah lebih mapan di masa pemerintahan dinasti Ming, yang disebut dengan kalender Shixian atau kalender Chongzen.
Penentuan awal tahun pada kalender Shixian sama seeperti kalender Taichu, kecuali pada penyisipan bulan kabisat yang harus disesuaikan dengan jumlah chi di antara dua Bulan baru yang berdekatan, aturan inilah yang digunakan hingga sekarang.
Imlek 2021 tahun Kerbau
Kalender Imlek secara umum memiliki struktur hari, bulan dan tahun yang sama dengan kalender lainnya.
Namun, ada satu penanda waktu yang penting yakni jam.
Berbeda dengan sistem waktu 24 jam, satu hari di kalender Imlek terbagi menjadi 12 dwi-ganta yang dinamai berdasarkan 12 hewan mitologi China, yang mana ke-12 hewan ini disebut sebagai Cabang Bumi (Earthly Branches).
Dalam struktur bulan dalam kalender Imlek, awal bulan dimulai saat fase Bulan Baru astronomis.
Sebelum penentuan bulan pertama dalam kalender Imlek, lebih dulu menentukan bulan kesebelas menggunakan Solstis Musim Dingin.
Baca juga: Habis Kesabaran, Jenderal Penguasa Myanmar Ancam Akan Berlakukan Tindakan Efektif pada Demonstran
Baca juga: Ikatan Cinta Jumat 12 Februari 2021: Al Rela Serahkan Diri ke Polisi, Andin Kaget