Kudeta Militer Myanmar
Habis Kesabaran, Jenderal Penguasa Myanmar Ancam Akan Berlakukan Tindakan Efektif pada Demonstran
Jenderal Penguasa Myanmar, Min Aung Hlaing mulai terlihat geram atas demonstrasi yang tak kunjung berhenti.
TRIBUNMANADO.CO.ID, NAYPYIDAW - Melihat aksi protes nasional atas kudeta militer di Myanmar, Jenderal Penguasa Myanmar, Min Aung Hlaing mengisyaratkan kesabarannya mulai menghilang.
Ia dengan tegas menyuruh para demonstran kembali bekerja atau akan menerima tindakan efektif jika tidak menurut.
Peringatan tersebut ia keluarkan setelah Myanmar mendapat aksi protes selama enam hari berturut-turut terkait kudeta militer.
Selain itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengumumkan sanksinya terhadap para jenderal di Myanmar pada Rabu (10/2/2021).
Aksi unjuk rasa di Myanmar sebagian besar berlangsung damai sebagaimana dilansir dari AFP, Kamis (11/2/2021).

Namun pada awal pekan ini, pasukan keamanan Myanmar menanggapi aksi unjuk rasa dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet.
Bahkan muncul laporan jika adanya penggunaan peluru tajam.
Pada Kamis malam, Min Aung Hlaing menyerukan agar pegawai negeri kembali bekerja setelah beberapa hari melakukan pemogokan nasional untuk mendukung protes.
"Karena hasutan oknum, beberapa aparatur sipil negara gagal menjalankan tugasnya," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Tindakan efektif akan diambil,” tegas pernyataan itu tanpa memerinci lebih lanjut apa yang dimaksud dengan tindakan efektif tersebut.
Militer Myanmar menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh lainnya serta melakukan kudeta pada 1 Februari 2021.
Sejak saat itu, Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing mendapuk dirinya memegang kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
• AS-Turki Adakan Latihan Militer Gabungan di Laut Hitam, Ada Apa?
• Mencari Pacar Laki-laki, Seorang Pria Menyamar Sebagai Perempuan Bercadar, Sempat Pikat Calon Polisi
Rakyat Myanmar marah dan menyerukan pembangkangan terhadap kudeta.
Mereka juga menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tokoh senior lainnya yang ditahan.
Demonstran kembali menggelar reli dengan damai pada Kamis di Naypyidaw dan Yangon. Puluhan ribu orang dilaporkan membanjiri jalan-jalan.