Namun, Pentagon yang memegang otoritas untuk menyidangkan tahanan di Guantanamo belum memberi persetujuan untuk melaksanakan persidangan.
Serangan bom tahun 2002 di Bali menewaskna 202 orang yang kebanyakan wisatawan asing, dan menorehkan luka yang sangat dalam bagi Indonesia.
Sementara, serangan di Hotel JW Marriott Jakarta menewaskan 12 orang.
Proses militer di Guantanamo telah terhenti selama bertahun-tahun karena berbagai halangan hukum dan kesulitan logistik untuk melaksanakan persidangan di sebuah pangkalan militer terpencil.
Upaya persidangan yang paling mengemuka adalah terhadap lima orang yang didakwa atas serangan teroris di New York pada 11 September 2001,
namun mandek di tahap pra-persidangan sejak jaksa militer membacakan dakwaan terhadap orang-orang tersebut pada bulan Mei 2012.
Hingga kini pentagon belum menetapkan tanggal persidangan lanjutan bagi mereka.
Hingga saat ini militer AS menahan 40 orang di Kamp Guantanamo.
Presiden AS Joe Biden pernah menyatakan dia lebih suka menutup pusat penahanan militer di sana, namun sejauh ini belum mengungkap apa rencana dia bagi fasilitas tersebut.
Sosok Hambali, Tokoh Jamaah Islamiyah Asal Cianjur yang Belasan Tahun ditahan di Guantanamo
Hambali memiliki nama lain Nurjaman bin Isamudin.
Ia lahir di Cianjur, 4 April 1964 sebagai anak kedua di antara 12 bersaudara.
Pakar Keamanan Ken Conboy menggambarkan, Hambali adalah sosok berbadan gempal dan pendiam.
Usai lulus SMA, Hambali sempat luntang-lantung selama enam bulan.
Ia pun memilih merantau ke Malaysia secara ilegal pada 1982.
"Di Malaysia ia memulai hidup baru dan berganti nama jadi Riduan Isamudin," tulis Ken, seperti dikutip dari Tirto.id.