Mengenang Bruder Han Gerritse CSD, Misionaris Pendiri Tarekat BTD dan Panti Asuhan Anak Cacat Berat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lukisan Bruder Han Gerritse CSD yang mencintai anak-anak cacat berat.

Setelah ditemukan lahan yang tepat di Woloan, dibangunlah Panti Asuhan Sayap Kasih di situ dengan bantuan donatur Belanda. Mereka berpindah tahun 2003.

Dirikan Tarekat BTD

Hadir di tanah misi, Br Han satu-satunya misionaris CSD yang berkarya di Sulawesi Utara.

CSD sendiri merupakan kongregasi yang hampir punah saat itu. Para anggotanya sudah menua dan tidak ada calon baru.

Br Han harus menyaksikan tanda-tanda kepunahan tarekatnya.

Dalam buku Pastor Sujoko disebutkan bahwa Br Han pernah mengatakan bahwa CSD sudah pernah mencoba untuk mencari panggilan di Kanada tahun 1954, tetapi kandas. Dicoba lagi tahun 1967 di Merauke, tetapi gagal.

Namun, menurut Pastor Sujoko, Allah berbelas kasih dan bermurah hati kepada Br Han.

Pada tanggal 20 September 2001 yaitu pada perayaan ulang tahun ke-150 CSD di Belanda, di Tomohon, dimulai keberadaan kongregasi BTD dengan spiritualitas "Bunda yang berdukacita".

Kehadiran BTD dimaksudkan untuk meneruskan spiritualitas kongregasi CSD yang memang tinggal menunggu waktu punah.

"Pada tanggal 8 Desember 2013 itu juga Bapak Uskup Manado Mgr Josef Suwatan MSC telah mengirimkan ‘Surat Pemberitahuan’ atau komunikasi ke Roma melalui Duta Vatikan di Jakarta dengan surat No. 019/U/SE/XI/2013 kepada His Emminence Fernando Cardinal Filoni, Prefect Congregation for the Evangelisation of People, Palazzo di Propaganda Fide, Piazza di Spagna, 48, 00187 Roma, Italia. Kita berterima kasih kepada Bapak Uskup Manado (saat itu Mgr Yosef Suwatan MSC), Pastor Sismarwata MSC dan Pastor Yance Mangkey MSC yang telah membantu terjadinya legalitas BTD tersebut," ungkap Pastor Sujoko.

Baca juga: 4 Biarawan BTD Ikrarkan Kaul, Mereka Penjaga Anak-anak Panti Asuhan Sayap Kasih Tomohon

Kongregasi BTD bisa dikatakan lahir atau anak dari kongregasi SCD di bawah asuhan Br Han.

Br Han sendiri pernah mengaku mengucap syukur bahwa akhirnya Tarekat Bruder Tujuh Dukacita itu bisa bertumbuh dan berkembang di Keuskupan Manado, tepatnya di Woloan dan Tomohon.

Tahun 2001 dimulai di Kota Tomohon, tarekat ini menunjukkan hasil perkembangan yang menggembirakan.

Pastor Sujoko mengatakan, tidak kalah haru dan bahagia ialah Suster Gabriela PRR dari Larantuka.

Permulaan BTD yang dimulai di Manado itu justru dari gagasan kecil Sr Gabriela untuk membantu Br Pangkrasius CSD di Merauke.

Halaman
1234

Berita Terkini