Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

4 Biarawan BTD Ikrarkan Kaul, Mereka Penjaga Anak-anak Panti Asuhan Sayap Kasih Tomohon

Cara berpikir Tuhan sering tidak dipahami logika, aneh dan sering ditertawakan, padahal rencana-Nya agung dan gilang-gemilang.

ISTIMEWA
Uskup Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC bersama para pastor diabadikan bersama para bruder BTD seusai misa pengikraran kaul empat bruder, Minggu (20/9/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dua biarawan Bruder Tujuh Dukacita Santa Maria (BTD) mengikrarkan kaul kekal dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di Biara Dolorosa Tomohon, Minggu (20/09/2020).

Kedua bruder tersebut, adalah Bruder Adriano BTD dan Bruder Benediktus BTD.

Selain mereka, ada dua bruder lainnya yang mengucapkan kaul pertama, yakni ialah Bruder Alexander BTD dan Bruder Gabriel BTD.

Bila Anda pernah mendengar nama Panti Asuhan Sayap Kasih di Woloan, Kota Tomohon, yang menampung anak-anak penderita cacat berat sejak lahir, para bruder dari kongregasi BTD itulah sebagai pengelolanya.

Perayaan Ekaristi tersebut juga merayakan pesta pelindung kongregasi BTD pada peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita 15 September dan HUT ke-19 berdirinya kongregasi BTD 20 September 2020.

Pastor Maxi Manewus, Direktur BTD, menerima pengikraran kaul itu.

Uskup yang dalam misa juga didampingi Diakon Micky Kojongian, Vikaris Episkopalis Tomohon Pastor Berty Imbar dan pembimbing retret, Pastor John Tinggogoy MSC, mengatakan, semua dalam suasana Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).

Temanya “Mewartakan kabar baik di tengah krisis iman dan identitas”.

Ia mengatakan, mewartakan kabar baik itu dilakukan dalam kehidupan bersama termasuk dengan mengampuni. Dalam Injil mengampuni disebut 70 x 7 kali.

Uskup Rolly mengatakan, dalam krisis iman dan identitas, orang harus belajar pada bapa yang menunjukkan kerendahan hati.

Ia menjelaskan dalam undang-undang dasar Kerajaan Allah (mengutip Matius), Yesus mengatakan "hendaklah kamu sempurna".

Injil Lukas sebagai pararel menyebutnya "hendaknya kamu murah hati".

Bacaan minggu ketiga BKSN ini berbicara soal kemurahan hati, apalagi pada bacaan Injil dan bacaan pertama yang berpadanan.

Ia lalu mengutip kata Yesus dalam perumpaan, "Iri hatikah engkau jika Aku murah hati?".

Ia mengatakan, seperti beberapa orang dalam bacaan Injil, orang di zaman sekarang banyak menilai orang dari logika dunia, menilai orang dalam pertimbangan ekonomis.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved